Gates juga menyoroti sektor energi—seperti minyak, nuklir, hingga energi terbarukan—sebagai bidang yang belum bisa sepenuhnya digantikan oleh AI.
Kenapa? Karena sektor ini terlalu kompleks. Diperlukan keahlian teknis, pemahaman regulasi, hingga pertimbangan lingkungan yang sangat luas dan dinamis.
Kamu yang bekerja sebagai insinyur, peneliti, atau teknisi di bidang energi, tetap jadi elemen penting dalam mengelola infrastruktur, menyusun strategi energi masa depan, serta menciptakan inovasi ramah lingkungan. AI bisa membantu, tapi belum bisa mengambil alih sepenuhnya.
3. Ahli Biologi
AI memang punya peran besar di bidang kesehatan dan bioteknologi, seperti membantu diagnosis penyakit atau menganalisis data genetik. Tapi untuk menemukan obat baru, memahami proses biologis secara menyeluruh, atau melakukan eksperimen ilmiah, tetap butuh kreativitas dan pemikiran kritis dari manusia.
Kamu yang bekerja sebagai ilmuwan atau peneliti biologi masih sangat dibutuhkan. AI bisa menjadi alat bantu yang hebat, tapi bukan pengganti. Justru, peranmu dalam menyempurnakan alat bantu berbasis AI dan menciptakan terobosan ilmiah akan semakin penting di masa depan.
Meskipun teknologi semakin maju, pekerjaan yang membutuhkan empati, kreativitas, intuisi, dan pemikiran kompleks tetap akan selalu memerlukan manusia.
Jadi, jika kamu berkecimpung di salah satu dari tiga bidang ini, kamu bisa sedikit bernapas lega. Bukan cuma tetap relevan, tapi justru bisa jadi semakin dibutuhkan di era AI!
Baca Juga: 20+ Tools AI untuk Meningkatkan Peluang Mendapatkan Pekerjaan Remote
(*)