Parapuan.co - Dalam kehidupan nyata, cinta tidak selalu berjalan sesuai harapan dan bagi sebagian perempuan, kisah asmara bisa berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Hubungan yang semula diharapkan membawa rasa aman, cinta, dan kebahagiaan justru bisa menjadi sumber tekanan emosional, menyedot energi mental, serta merusak harga diri secara perlahan namun pasti.
Ketika perempuan bertahan terlalu lama dalam dinamika yang merugikan ini, dampaknya tidak hanya menyentuh permukaan perasaan, tetapi juga dapat menimbulkan luka psikologis yang dalam dan berkelanjutan.
Hubungan asmara yang tidak sehat memiliki konsekuensi serius terhadap kondisi mental seseorang terutama jika individu tersebut tidak menyadari pola toksik yang sedang terjadi atau bahkan merasa tidak memiliki pilihan untuk keluar dari hubungan tersebut.
Perlu Kawan Puan ketahui bahwa hubungan yang tidak sehat ditandai oleh kontrol berlebihan, manipulasi emosional, pengabaian perasaan, atau kekerasan verbal dan fisik yang dapat memicu berkembangnya gangguan psikologis, seperti kecemasan berat, depresi, post traumatic stress sisorder atau PTSD, hingga hilangnya rasa percaya diri.
Dampak Psikologis yang Dialami Perempuan dalam Hubungan Tidak Sehat
1. Kehilangan Identitas Diri
Dalam hubungan yang tidak sehat, pelan tapi pasti perempuan bisa kehilangan koneksi dengan dirinya sendiri. Mereka mungkin mulai mengabaikan kebutuhan pribadi, meragukan nilai dirinya, dan merasa bahwa keberadaannya semata-mata bergantung pada validasi dari pasangan.
Situasi ini sering terjadi karena pasangan yang toksik cenderung menggunakan manipulasi psikologis, seperti gaslighting, untuk membuat korban merasa bersalah atau tidak kompeten.
2. Depresi dan Rasa Putus Asa
Baca Juga: Dari Drama “Apple Cider Vinegar”: Pencarian Perhatian yang Jadi Kejahatan
Banyak perempuan yang terjebak dalam hubungan tidak sehat mengalami perasaan terjebak dan tidak punya jalan keluar. Mereka merasa terlalu takut untuk meninggalkan hubungan karena ancaman emosional, tekanan keluarga, atau ketergantungan finansial.
Hal ini menciptakan kondisi mental yang rentan terhadap depresi, di mana seseorang merasa tidak berdaya, tidak berharga, dan kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik.
3. Isolasi Sosial dan Penarikan Diri
Hubungan tidak sehat sering kali menciptakan pola isolasi, di mana pasangan mendorong atau memaksa perempuan untuk menjauh dari teman, keluarga, atau lingkungan sosial lainnya. Ketika hal ini terjadi, korban akan kehilangan sistem dukungan yang bisa membantunya menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam situasi yang tidak normal.
Cara Menyembuhkan Diri dari Hubungan yang Tidak Sehat
Merujuk dari laman Charlie Health, pemulihan dari hubungan yang tidak sehat membutuhkan proses yang cukup panjang serta dukungan dari lingkungan sekitar. Adapun langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi situasi ini seperti:
1. Menyadari dan Menerima Situasi dengan Jujur
Langkah pertama dan paling penting adalah menyadari bahwa kamu sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Kesadaran ini sering kali sulit didapatkan karena banyak perempuan telah terbiasa menormalisasi perilaku pasangan yang abusif atau manipulatif.
Baca Juga: Hati-Hati Remaja Bisa Salah Mendiagnosis Diri ADHD dari Misinformasi di TikTok
2. Cari Dukungan Sosial
Hubungi teman atau keluarga yang bisa dipercaya. Jangan ragu untuk membagikan pengalamanmu akan peristiwa menyakitkan ini. Sering kali hanya dengan didengarkan, kamu bisa mulai membangun kembali kekuatan batin yang sempat hilang. Keterhubungan sosial menjadi salah satu faktor pelindung terhadap gangguan mental akibat relasi yang tidak sehat.
3. Mencari Dukungan Profesional
Terapi psikologis atau konseling dengan profesional kesehatan mental bisa menjadi tempat aman untuk mengurai luka batin, memahami pola relasi yang merugikan, dan membangun kembali kepercayaan diri.
(*)