Krisis Maskulinitas dan Bahaya Internet: Alasan Guru dan Orang Tua Perlu Nonton Adolescence

Arintha Widya - Jumat, 11 April 2025
Mengapa guru dan orang tua harus menonton serial Netflix Adolescence?
Mengapa guru dan orang tua harus menonton serial Netflix Adolescence? Instagram @netflix

Parapuan.co - Serial Netflix berjudul Adolescence (2025) bukan sekadar drama kriminal biasa. Dalam empat episode yang memikat dan difilmkan dalam satu pengambilan gambar tanpa putus, Adolescence menyoroti tema besar yang sangat relevan dengan kehidupan remaja masa kini.

Yaitu tentang radikalisasi remaja laki-laki melalui konten daring yang misoginis, serta pengaruh destruktif dari apa yang disebut sebagai manosphere. Bagi para guru dan orang tua, menonton serial ini adalah langkah penting untuk memahami krisis yang tengah tumbuh diam-diam di dunia digital.

Mengapa guru dan orang tua perlu menonton Adolescence? Simak dulu informasi yang dikutip PARAPUAN dari The Post Athens di bawah ini!

Cerita Tentang Jamie, Tapi Tanpa Jamie

Serial ini mengikuti kasus Jamie Miller, seorang remaja 13 tahun yang dituduh membunuh teman sekelasnya, Katie. Namun, menariknya, kamera tidak pernah mengikuti Jamie secara langsung.

Bagi Kawan Puan yang sudah menonton, kamu mungkin menyadari bahwa penonton hanya melihat efek dari tindakannya melalui perspektif orang-orang di sekitarnya: detektif, psikolog, orang tua, dan teman-temannya.

Keputusan naratif ini bukan tanpa alasan. Serial ini ingin memaksa penonton menyaksikan “kerusakan” yang ditinggalkan oleh seorang anak yang tak terlihat—seperti halnya banyak anak di dunia nyata yang diam-diam tenggelam dalam pengaruh dunia maya tanpa disadari oleh orang dewasa di sekitarnya.

Ketika Anak "Pintar dan Manis" Tertelan Dunia Maya

Jamie digambarkan sebagai anak cerdas, penuh potensi, dan tumbuh dalam keluarga yang penuh kasih. Namun semua itu tak cukup untuk melindunginya dari jebakan manosphere, komunitas daring yang mengagungkan maskulinitas beracun dan menanamkan kebencian terhadap perempuan.

Baca Juga: Serial Adolescence: Bahaya Konten Beracun dan Algoritma Internet pada Anak Remaja

Dalam komunitas tersebut, sosok seperti Andrew Tate (mantan petinju yang seorang misoginis) dianggap panutan, dan pengaruh mereka merayap masuk melalui algoritma media sosial.

"Dia di kamarnya, kami pikir dia aman," ucap ayah Jamie dalam satu adegan yang mengiris hati. Kalimat ini menjadi refleksi mendalam bahwa pengawasan orang tua tradisional tidak lagi cukup dalam era digital.

Anak-anak bisa saja secara fisik di rumah, namun mental dan pikirannya sedang dijajah oleh dunia yang tidak dimengerti generasi sebelumnya.

Menyoroti Ketidakadilan Sistem Hukum

Tak hanya soal krisis maskulinitas, Adolescence juga mengajak penonton untuk merenungkan sistem peradilan pidana Inggris yang dianggap terlalu keras terhadap anak-anak. Jamie menjalani pengalaman penangkapan yang sangat merendahkan, termasuk menjalani penggeledahan telanjang oleh dua petugas.

"Penangkapan Jamie adalah pengalaman yang sangat mempermalukan dan menakutkan," tulis Megan Smith-Dobric, kandidat Ph.D. bidang hukum di University of Oxford. Serial ini menyoroti bagaimana sistem hukum belum mampu membedakan antara anak yang tersesat dan pelaku kriminal dewasa.

Membuka Dialog Penting di Sekolah dan Rumah

Penulis naskah Adolescence, Jack Thorne, menyatakan bahwa serial ini dibuat bukan sekadar untuk hiburan, melainkan sebagai pemicu percakapan. "Kami membuat pertunjukan ini untuk memprovokasi diskusi," katanya.

"Kami ingin mengajukan pertanyaan — bagaimana kita bisa membantu menghentikan krisis yang terus tumbuh ini. Jadi, ketika kami punya kesempatan untuk membawa ini ke sekolah-sekolah, itu melampaui harapan kami," imbuhnya.

Baca Juga: Berkaca dari Adolescence, Mengapa Toxic Masculinity Mengancam Kehidupan Sosial Remaja?

Bahkan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, memberikan dukungan dengan mendorong agar serial ini dapat disiarkan gratis di sekolah-sekolah menengah di seluruh negeri.

Harapannya, Adolescence bisa menjadi bahan diskusi tidak hanya antara guru dan siswa, tapi juga di antara para siswa sendiri.

Mengapa Guru dan Orang Tua Harus Menonton?

Karena Adolescence adalah cermin dari dunia yang sedang (dan sudah) kita masuki—dunia di mana anak-anak bisa saja terlihat tenang, namun sedang dijejali ideologi berbahaya secara diam-diam.

Serial ini memberi gambaran kuat bahwa pencegahan harus dimulai dari rumah dan sekolah, melalui empati, dialog terbuka, dan literasi digital yang lebih mendalam.

Adolescence bukan hanya tontonan. Serial ini adalah peringatan, sekaligus ajakan untuk bertindak sebelum terlambat. Karena dalam dunia yang serba terhubung, diam bisa jadi lebih berbahaya daripada salah bicara.

Kawan Puan sudah menyaksikan serial Netflix Adolescense? Bagaimana kesanmu saat menonton dan apa yang kamu lakukan sebagai orang tua dan guru untuk mangantipasi agar hal serupa tidak dialami anak-anak remaja di sekitarmu?

(*) 

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Perempuan Perlu Tahu 3 Kesalahan Penggunaan Kabel Ekstensi yang Membahayakan