Mengenal Gangguan Parafilik dari Kasus Pemerkosaan oleh Dokter PPDS RSHS

Arintha Widya - Sabtu, 12 April 2025
Mengenal apa itu gangguan parafilia
Mengenal apa itu gangguan parafilia Freepik

Berikut beberapa jenis gangguan parafilik yang telah diidentifikasi dalam literatur psikiatri:

  • Eksibisionistik: dorongan memperlihatkan alat kelamin kepada orang asing tanpa persetujuan.
  • Voyeuristik: keinginan mengintip orang lain yang sedang telanjang atau berhubungan seksual.
  • Frotteuristik: menyentuh atau menggesekkan alat kelamin kepada orang lain di tempat umum tanpa izin.
  • Pedofilik: ketertarikan seksual terhadap anak-anak yang belum memasuki masa pubertas.
  • Fetishistik: gairah seksual terhadap benda mati seperti pakaian dalam atau sepatu.
  • Transvestik: kepuasan seksual dari mengenakan pakaian lawan jenis.
  • Masokisme seksual: kesenangan seksual dari rasa sakit atau penghinaan terhadap diri sendiri.
  • Sadisme seksual: kenikmatan seksual dengan menyakiti atau mempermalukan orang lain.

Ketika Dorongan Menyimpang Menjadi Ancaman

Seseorang dengan kecenderungan parafilik belum tentu akan melakukan kejahatan. Namun, ketika dorongan tersebut tidak dapat dikontrol dan diwujudkan tanpa persetujuan pihak lain, maka hal ini bisa menjadi tindakan kriminal yang membahayakan.

Dalam konteks medis dan sosial, penting untuk memiliki kesadaran bahwa gangguan ini bisa dikelola. Sayangnya, banyak orang yang memiliki kecenderungan menyimpang merasa malu atau takut mencari bantuan, sehingga risikonya meningkat bagi lingkungan sekitar.

Penanganan Gangguan Parafilik

Gangguan parafilik dapat ditangani dengan pendekatan medis dan psikologis, di antaranya:

  • Terapi kognitif perilaku (CBT): membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir serta perilaku yang menyimpang.
  • Pengobatan farmakologis: digunakan untuk menurunkan dorongan seksual atau impuls yang tidak terkendali.
  • Konseling dan dukungan sosial: berperan penting dalam proses pemulihan dan pencegahan kambuh.

Jika seseorang merasa memiliki fantasi atau dorongan seksual yang menyimpang dan tidak mampu mengendalikannya, langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Penanganan dini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga dapat mencegah dampak buruk terhadap orang lain.

Menempatkan isu ini dalam konteks kesehatan mental bukan berarti membenarkan perilaku kriminal, melainkan sebagai upaya preventif agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: Catcalling Bukan Candaan Tetapi Bentuk Pelecehan pada Perempuan

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Manfaat Menaruh Tanaman Hias di dalam Ruangan: Bisa Tingkatkan Kebahagiaan