Perbedaan Susu Steril, Pasteurisasi, dan UHT: Mana yang Sesuai Kebutuhanmu?

Arintha Widya - Minggu, 13 April 2025
Perbedaan susu steril, pasteurisasi, dan UHT.
Perbedaan susu steril, pasteurisasi, dan UHT. Freepik

Contoh produk: Susu dalam kaleng atau botol kaca yang tidak perlu disimpan di kulkas sebelum dibuka.

Kelebihan:

  • Masa simpan sangat panjang (hingga berbulan-bulan bahkan tanpa pendingin).
  • Aman untuk disimpan dan dibawa bepergian.

Kekurangan:

  • Rasa dan nutrisi bisa berubah karena pemanasan lama.
  • Tekstur susu bisa lebih kental atau terasa sedikit “masak”.

3. Susu UHT (Ultra High Temperature)

UHT adalah proses sterilisasi dengan suhu sangat tinggi (sekitar 135–150°C) selama beberapa detik saja. Susu kemudian langsung dikemas dalam wadah steril dan tertutup rapat dalam kondisi aseptik.

Contoh produk: Susu kotak yang sering kita lihat di supermarket, bisa disimpan di suhu ruang sebelum dibuka.

Kelebihan:

  • Masa simpan panjang (hingga 6–12 bulan tanpa pendingin).
  • Nutrisi dan rasa relatif lebih baik dibanding susu steril biasa karena waktu pemanasan singkat.

Kekurangan:

  • Tetap perlu didinginkan setelah dibuka.
  • Beberapa orang merasa rasanya sedikit berbeda dari susu segar.
  • Setiap jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pilih yang Sesuai Kebutuhan dan Gaya Hidup

  • Susu pasteurisasi cocok untuk kamu yang suka susu segar dengan rasa alami dan bisa mengonsumsinya dalam waktu singkat.
  • Susu steril ideal untuk persediaan jangka panjang, terutama di tempat tanpa akses kulkas.
  • Susu UHT menjadi pilihan populer karena rasa masih cukup baik dan masa simpan panjang tanpa perlu disimpan dingin selama kemasan belum dibuka.

Baca Juga: Perbedaan Susu Dairy dan Non-Dairy, Mana yang Paling Baik Dikonsumsi?

(*)

Sumber: Safe Food
Penulis:
Editor: Arintha Widya