Contoh produk: Susu dalam kaleng atau botol kaca yang tidak perlu disimpan di kulkas sebelum dibuka.
Kelebihan:
- Masa simpan sangat panjang (hingga berbulan-bulan bahkan tanpa pendingin).
- Aman untuk disimpan dan dibawa bepergian.
Kekurangan:
- Rasa dan nutrisi bisa berubah karena pemanasan lama.
- Tekstur susu bisa lebih kental atau terasa sedikit “masak”.
3. Susu UHT (Ultra High Temperature)
UHT adalah proses sterilisasi dengan suhu sangat tinggi (sekitar 135–150°C) selama beberapa detik saja. Susu kemudian langsung dikemas dalam wadah steril dan tertutup rapat dalam kondisi aseptik.
Contoh produk: Susu kotak yang sering kita lihat di supermarket, bisa disimpan di suhu ruang sebelum dibuka.
Kelebihan:
- Masa simpan panjang (hingga 6–12 bulan tanpa pendingin).
- Nutrisi dan rasa relatif lebih baik dibanding susu steril biasa karena waktu pemanasan singkat.
Kekurangan:
- Tetap perlu didinginkan setelah dibuka.
- Beberapa orang merasa rasanya sedikit berbeda dari susu segar.
- Setiap jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pilih yang Sesuai Kebutuhan dan Gaya Hidup
- Susu pasteurisasi cocok untuk kamu yang suka susu segar dengan rasa alami dan bisa mengonsumsinya dalam waktu singkat.
- Susu steril ideal untuk persediaan jangka panjang, terutama di tempat tanpa akses kulkas.
- Susu UHT menjadi pilihan populer karena rasa masih cukup baik dan masa simpan panjang tanpa perlu disimpan dingin selama kemasan belum dibuka.
Baca Juga: Perbedaan Susu Dairy dan Non-Dairy, Mana yang Paling Baik Dikonsumsi?
(*)