Parapuan.co - Dalam dunia pengolahan susu, kita sering menjumpai berbagai jenis seperti susu steril, pasteurisasi, dan UHT. Ketiga jenis ini melalui proses pemanasan yang berbeda untuk membunuh mikroorganisme dan memperpanjang masa simpan susu.
Tapi apa sebenarnya perbedaan di antara ketiganya, dan mana yang paling sesuai untuk kamu konsumsi? Yuk, ketahui perbedaan susu steril, susu pasteurisasi, dan susu UHT sebagaimana dikutip dari Safe Food Factory berikut ini!
1. Susu Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu di bawah suhu 100°C dalam waktu tertentu untuk membunuh bakteri patogen (penyebab penyakit) dan menonaktifkan enzim yang merusak susu. Proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Louis Pasteur pada abad ke-19.
Metode umum:
- Batch pasteurisation: Susu dipanaskan/direbus dalam suhu 62–65°C selama 30 menit.
- High Temperature Short Time (HTST): 72–75°C selama 15–240 detik.
- High Heat Short Time (HHST): 85–90°C selama 1–25 detik.
Kelebihan:
- Menjaga rasa dan nutrisi lebih baik karena suhu tidak terlalu tinggi.
- Ideal untuk konsumsi harian dalam waktu dekat.
Kekurangan:
- Masa simpan pendek (hanya beberapa hari jika disimpan dalam kulkas).
- Harus selalu disimpan dalam suhu dingin.
2. Susu Steril
Susu steril diproses dengan pemanasan lebih dari 100°C (umumnya 110–120°C) selama 20–40 menit untuk membunuh semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang tahan panas.
Baca Juga: Air Rebusan atau Air Mineral, Mana yang Terbaik untuk Susu Formula?
Contoh produk: Susu dalam kaleng atau botol kaca yang tidak perlu disimpan di kulkas sebelum dibuka.
Kelebihan:
- Masa simpan sangat panjang (hingga berbulan-bulan bahkan tanpa pendingin).
- Aman untuk disimpan dan dibawa bepergian.
Kekurangan:
- Rasa dan nutrisi bisa berubah karena pemanasan lama.
- Tekstur susu bisa lebih kental atau terasa sedikit “masak”.
3. Susu UHT (Ultra High Temperature)
UHT adalah proses sterilisasi dengan suhu sangat tinggi (sekitar 135–150°C) selama beberapa detik saja. Susu kemudian langsung dikemas dalam wadah steril dan tertutup rapat dalam kondisi aseptik.
Contoh produk: Susu kotak yang sering kita lihat di supermarket, bisa disimpan di suhu ruang sebelum dibuka.
Kelebihan:
- Masa simpan panjang (hingga 6–12 bulan tanpa pendingin).
- Nutrisi dan rasa relatif lebih baik dibanding susu steril biasa karena waktu pemanasan singkat.
Kekurangan:
- Tetap perlu didinginkan setelah dibuka.
- Beberapa orang merasa rasanya sedikit berbeda dari susu segar.
- Setiap jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pilih yang Sesuai Kebutuhan dan Gaya Hidup
- Susu pasteurisasi cocok untuk kamu yang suka susu segar dengan rasa alami dan bisa mengonsumsinya dalam waktu singkat.
- Susu steril ideal untuk persediaan jangka panjang, terutama di tempat tanpa akses kulkas.
- Susu UHT menjadi pilihan populer karena rasa masih cukup baik dan masa simpan panjang tanpa perlu disimpan dingin selama kemasan belum dibuka.
Baca Juga: Perbedaan Susu Dairy dan Non-Dairy, Mana yang Paling Baik Dikonsumsi?
(*)