Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian besar orang mungkin berpikir anak tidak bisa mengingat waktu ketika mereka masih kecil, terlebih saat bayi. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan juga meyakini bahwa otak bayi belum berkembang cukup matang untuk membentuk memori.
Namun, sebuah studi baru sebagaimana informasi yang dikutip dari Parents, mengungkap fakta bahwa bayi yang baru berusia satu tahun ternyata sudah dapat menciptakan kenangan.
Temuan ini membuka pemahaman baru bahwa infantile amnesia—ketidakmampuan untuk mengingat masa bayi—mungkin lebih disebabkan oleh masalah penyimpanan atau pengambilan memori, bukan ketidakmampuan dalam membentuknya.
"Dengan menunjukkan bahwa hippocampus terlibat dalam pembentukan memori pada bayi, penelitian kami membuktikan bahwa memori spesifik memang bisa masuk ke dalam otak bayi," jelas Dr. Tristan S. Yates, penulis utama studi dan peneliti postdoctoral di Departemen Psikologi Universitas Columbia.
"Mungkin alasan kita tidak ingat saat masih bayi bukan karena memorinya tidak pernah terbentuk, tapi karena kenangan itu hilang atau menjadi tidak bisa diakses seiring waktu."
Bagaimana Para Ilmuwan Menemukan Fakta Ini?
Tim peneliti menggunakan teknologi functional magnetic resonance imaging (fMRI) untuk mengamati aktivitas otak bayi saat mereka melihat gambar tempat-tempat luar ruangan, wajah manusia, dan mainan.
"fMRI adalah teknologi yang aman untuk mengukur aliran darah di otak sebagai indikator aktivitas otak," terang Dr. Yates. "Saat neuron di otak aktif, aliran darah meningkat ke area tersebut dan bisa terdeteksi lewat MRI."
Untuk memfasilitasi bayi, lingkungan MRI disesuaikan agar ramah anak, misalnya orang tua tetap berada di ruangan, bayi dibungkus bantal empuk, dan ditunjukkan film lucu di antara tugas-tugas singkat.
Baca Juga: Enggak Perlu Baby Walker, Ini Cara Menstimulasi Bayi Belajar Berjalan
Selama eksperimen, para bayi ditunjukkan gambar-gambar unik seperti mainan anjing atau wajah perempuan. Setelah sekitar satu menit, mereka melihat kembali gambar yang sama berdampingan dengan gambar baru dari kategori serupa. Jika bayi lebih lama menatap gambar yang sudah dilihat sebelumnya, itu dianggap sebagai tanda bahwa mereka mengingatnya.
"Ketika bayi melihat lebih lama pada gambar yang sama, kami menemukan aktivitas yang lebih tinggi di area hippocampus, yang menunjukkan bahwa area tersebut terlibat dalam proses pembentukan memori," ujar Dr. Yates.
Mengapa Pembentukan Memori pada Bayi Itu Penting?
Para ahli percaya bahwa memori yang terbentuk di masa bayi adalah fondasi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
"Kenangan akan memengaruhi kemampuan bayi untuk belajar dan memahami, membentuk keterikatan, menjalin hubungan dengan orang lain, serta memengaruhi perkembangan emosional dan sosialnya," ujar Marilyn Cross Coleman, LCSW, PMH-C, terapis kesehatan mental perinatal dan pendiri Shameless Mama Wellness.
Memori masa bayi mengandung pengalaman sensorik dan emosional yang membentuk persepsi bayi terhadap dunia—apakah itu tempat yang aman atau tidak. Ini sejalan dengan teori keterikatan John Bowlby yang menekankan pentingnya pengalaman awal bayi dengan pengasuh dalam membentuk kemampuan mereka membangun hubungan jangka panjang.
"Meskipun anak mungkin tidak mengingat secara spesifik momen ketika kebutuhannya dipenuhi, mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa ketika mereka dalam kesulitan, akan ada seseorang yang merespons," jelas Coleman.
"Mereka akan merasa dunia adalah tempat yang aman karena kebutuhannya dianggap penting oleh orang-orang di sekitarnya."
Psikolog Sanam Hafeez, PsyD, juga menambahkan bahwa kenangan awal membantu bayi mempelajari keterampilan dasar seperti bergerak, berbicara, dan merespons situasi.
"Meskipun bayi tidak akan mengingat momen-momen ini di kemudian hari, pengalaman awal itu membentuk bagaimana mereka memahami dunia dan berinteraksi dengan orang lain," jelas Dr. Hafeez. "Otak bayi membutuhkan pengalaman emosional dan sensorik yang kuat, meski tidak menghasilkan memori sadar."
Baca Juga: Ganggu Fungsi Otak Anak, Ini Panduan Pembatasan Gadget Sesuai Usia Menurut Ahli
Apa Artinya untuk Orang Tua?
Berbicara, bernyanyi, dan memberikan pelukan selama berinteraksi dengan bayi adalah dasar bagi perkembangan memori dan keterikatan yang aman. Respons yang penuh perhatian dari orang tua akan membentuk pondasi bagi pertumbuhan kognitif dan emosional anak.
"Walaupun bayi tidak mengingat peristiwa seperti orang dewasa, mereka sangat dipengaruhi oleh pengalaman awal mereka," kata Coleman. "Karena itu, orang tua sebaiknya fokus pada pengalaman emosional anak."
Rutinitas harian seperti ritual tidur malam akan membantu bayi membangun rasa aman. Orang tua juga sebaiknya segera merespons kebutuhan bayi, karena itu akan memberi pesan bahwa dirinya penting.
"Jika orang tua dapat merespons dengan tenang terhadap stres, bayi pun akan belajar meniru respons tersebut," jelas Coleman. "Dengan cara ini, bayi akan belajar keterampilan pengaturan emosi."
Dan yang tak kalah penting, jangan ragu menciptakan momen spesial dengan bayi. Hanya karena mereka tidak bisa mengingatnya bukan berarti pengalaman itu tidak penting.
"Bayi mungkin tidak mengingat detail pengalaman mereka, tapi otak dan tubuh mereka memiliki memori mendalam tentang bagaimana mereka diperlakukan," tutur Coleman.
"Bayi mungkin adalah pembelajar terbaik di dunia," tambah Dr. Yates. "Meskipun sebagian besar memori spesifik dari masa bayi tidak bertahan hingga dewasa, pengalaman awal tetap sangat penting untuk membentuk fondasi hidup kita."
Di sinilah pentingnya memberikan pengalaman terbaik untuk anak selagi mengasuh mereka.
Baca Juga: 4 Manfaat Liburan Bersama Keluarga untuk Kesehatan Mental, Bisa Ciptakan Memori Bahagia
(*)