"Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan," ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia. "Program ini mencerminkan komitmen kami sebagai bank dengan tujuan positif atau purpose-driven, menciptakan dampak di luar dunia perbankan."
Deputi Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Dr. Amurwani, menyampaikan bahwa program ini penting dalam mendukung potensi perempuan dari kelompok marjinal agar mereka mampu meningkatkan daya saing dan kesejahteraan.
"Kami berharap dengan adanya program percepatan inklusi keuangan ini, para perempuan dapat memperoleh akses dan kesempatan yang sama untuk memperoleh hasil pembangunan," terangnya.
Gubernur Kalimantan Barat, dalam pidato yang dibacakan oleh Asisten Keuangan Setda Kalbar, Ignasius IK, menyatakan bahwa SHE CAN sejalan dengan visi pembangunan Provinsi Kalimantan Barat 2025–2030 yang menjadikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas.
"Kami Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat optimistis melakukan percepatan dan perluasan akses keuangan melalui kolaborasi dengan program SHE CAN ini dapat diterapkan dengan baik dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat khususnya perempuan di Kalimantan Barat," demikian ungkapnya.
Meskipun Kalbar memiliki capaian inklusi keuangan yang cukup tinggi, tantangan literasi keuangan masih sangat nyata. Banyak masyarakat, terutama perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, masih menjadi korban investasi bodong, pinjaman ilegal, hingga praktik judi daring.
Oleh karena itu, keberadaan SHE CAN diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memperkuat daya tahan ekonomi perempuan melalui edukasi finansial yang berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, program ini akan membentuk Jaringan Fasilitator Literasi Keuangan Kalbar untuk mengelola aset pengetahuan dan memastikan keberlanjutan program.
Studi menunjukkan bahwa ketika perempuan memiliki daya beli dan kontrol atas pengeluaran, mereka lebih cenderung membelanjakannya untuk pendidikan anak dan kesehatan keluarga, yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang menyentuh akar persoalan, program SHE CAN menjadi harapan baru bagi perempuan Kalimantan Barat untuk bangkit, mandiri, dan berdaya demi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: ASN Depok Wajib Punya Ibu Asuh: Gerakan Sosial 'Sayang Sama Emak' untuk Perempuan Rentan
(*)