Baca Juga: Makna Libur Lebaran bagi Perempuan Karier: Waktu untuk Pulih dan Berkembang
Amerika Serikat Gagal Masuk 10 Besar
Amerika Serikat hanya menempati posisi ke-19 dalam daftar ini. Menurut Peet, hal ini tidak mengejutkan karena AS secara konsisten berada di bawah rata-rata OECD untuk hampir semua indikator yang dianalisis.
"Jelas tidak bagus, terutama untuk negara yang kaya dan penting seperti itu," katanya. "Seharusnya keadaannya lebih baik," imbuhnya.
Salah satu alasan utama AS mendapat peringkat buruk adalah tidak adanya cuti orang tua yang diwajibkan oleh pemerintah federal. Ini menjadikan AS satu-satunya negara di OECD yang tidak memiliki kebijakan cuti orang tua.
"Tidak adanya cuti orang tua yang diamanatkan memaksa banyak perempuan keluar dari angkatan kerja, yang menjadi alasan mengapa masih terdapat kesenjangan upah gender yang cukup besar dan mengapa representasi perempuan dalam peran dewan dan manajemen sedikit lebih rendah dari yang seharusnya," jelas Peet lagi.
10 Negara Terbaik untuk Perempuan Karier (Versi The Economist):
- Swedia
- Islandia
- Finlandia
- Norwegia
- Portugal
- Selandia Baru
- Prancis
- Spanyol
- Denmark
- Australia
Artikel ini sekaligus menjadi pengingat penting bagi negara-negara Asia untuk lebih memperhatikan kebijakan dan infrastruktur pendukung perempuan dalam dunia kerja, agar tidak terus tertinggal dari negara-negara Barat yang telah memimpin dalam hal kesetaraan gender.
Informasi ini juga bisa menjadi referensi bagi Kawan Puan yang ingin meniti karier lebih cemerlang di luar negeri.
Baca Juga: Post Vacation Blues Libur Lebaran Bisa Berdampak Pada Produktivitas Perempuan Karier
(*)