Meski Baik untuk Kesehatan, 3 Mitos Donor Darah Ini Justru Banyak Dipercaya

Saras Bening Sumunar - Minggu, 20 April 2025
Mitos donor darah yang banyak dipercaya.
Mitos donor darah yang banyak dipercaya. AnnaStills

Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa saat ini banyak mitos tentang donor darah yang masih banyak dipercaya. Mulai dari donor darah membuat tubuh menjadi gemuk hingga perempuan yang tidak boleh donor darah.

Untuk kamu ketahui bahwa donor darah adalah aktivitas menyumbangkan darah yang dilakukan dengan cara sukarela. Darah tersebut nantinya akan disimpan di bank darah dan digunakan untuk keperluan transfusi darah bagi individu yang membutuhkan.

Selain bagi yang menerima, donor darah juga memberikan banyak dampak positif bagi seseorang yang mendonorkan darah. Namun sebelum mendonorkan darah, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum melakukannya seperti:

  • Berusia 17–60 tahun bagi yang baru pertama kali mendonorkan darah.
  • Sedang dalam kondisi sehat, baik jasmani maupun rohani.
  • Pendonor yang berusia 60 tahun atau lebih dari 65 tahun perlu mendapatkan perhatian khusus.
  • Tekanan darah normal, yakni 100/70–150/80 mmHg.
  • Suhu tubuh berkisar antara 36,6–37,5 derajat Celcius.
  • Denyut nadi berkisar antara 50–100 kali per menit.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Kadar hemoglobin normal, sekitar 12,5–17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.
  • Bersedia mendonorkan darah secara sukarela, dibuktikan dengan mengisi formulir persetujuan.
  • Jarak waktu dari donor terakhir minimal 3 bulan.

Dr. Linda Lukitari Waseso, Ketua Bidang Donor Darah PMI Pusat menghimbau agar masyarakat aktif mendonorkan darah. Namun, masalahnya, hingga saat ini masih banyak yang percaya dan meyakini berbagai mitos terkait donor darah. 

Cukup banyak miskonsepsi tentang donor darah, membuat masyarakat ragu untuk mendonorkan darah. Berikut ini tiga mitos donor darah yang masih sering dipercaya yakni:

1. Donor Darah Bikin Gemuk atau Kurus

Banyak orang beranggapan bahwa donor darah dapat membuat tubuh gemuk atau kurus. Padahal, donor darah tidak berpengaruh langsung terhadap berat badan seseorang. Perubahan berat badan lebih banyak dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup.

"Tidak memengaruhi berat badan secara langsung," kata dokter Linda dikutip dari Kompas.com.

2. Donor Darah Bikin Ketagihan

Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan, Apa yang Harus Dilakukan setelah Donor Darah?

Sebagian orang juga menganggap donor darah dapat membuat orang ketagihan selayaknya narkoba. Faktanya, anggapan ini tidak benar. Donor darah tidak menimbulkan ketergantungan fisik.

Dokter Linda menjelaskan bahwa tidak ada zat adiktif yang terkandung, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Tidak ada zat adiktif. Donor yang rutin hanya merasa puas karena membantu sesama," jelasnya.

3. Perempuan Tidak Boleh Donor Darah

Ada juga anggapan bahwa perempuan tidak diperbolehkan untuk mendonor darah. Padahal, anggapan ini keliru. Perempuan tetap bisa menjadi pendonor darah, asalkan memenuhi syarat kesehatan yang telah ditentukan oleh PMI. "Perempuan boleh donor asal memenuhi syarat kesehatan," kata Linda.

Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Kawan Puan, melakukan donor darah secara rutin terbukti bisa memberikan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Adapun berbagai manfaat donor darah adalah:

  • Meningkatkan Produksi Eritrosit Baru

Manfaat berikutnya dari donor darah adalah meningkatkan produksi eritrosit (sel darah merah) baru. Sel darah merah baru dapat mengangkut oksigen dengan lebih efektif ke seluruh organ tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat.

Manfaat ini bisa diperoleh karena selama menjalani donor darah, sel darah merah dalam tubuh akan berkurang. Lalu, untuk mengganti sel darah merah yang hilang tersebut, sumsum tulang akan memproduksi eritrosit dan hemoglobin baru yang lebih sehat.

  • Menjaga Kesehatan Jantung

Donor darah secara rutin dapat membuat jantung berdetak lebih stabil dan teratur. Apabila sirkulasi darah lancar, maka organ tubuh juga akan berfungsi dengan baik. Di samping itu, rutin mendonorkan darah juga dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker. Bahkan, kadar zat besi dalam darah bisa lebih stabil dengan rutin mendonorkan darah.

  • Mengurangi Kadar Kolesterol

Salah satu manfaat donor darah adalah bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Jika kadar kolesterol terkontrol, maka risiko penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri (aterosklerosis) akan berkurang, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

Baca Juga: Rutin Lakukan Donor Darah? Ini Manfaatnya untuk Fisik dan Mental

(*)