Waspada 5 Penyakit yang Rentan Menyerang Saat Cuaca Panas Menurut Kemenkes

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 19 April 2025
Penyakit yang tentan menyerang saat cuaca panas.
Penyakit yang tentan menyerang saat cuaca panas. Pheelings Media

Parapuan.co - Saat suhu udara meningkat dan cuaca terasa semakin terik, tubuh manusia mengalami berbagai bentuk penyesuaian untuk menjaga suhu inti tetap stabil. Namun, tidak semua sistem tubuh dapat beradaptasi dengan baik, apalagi jika kamu terlalu lama terpapar sinar matahari, kekurangan cairan, atau tidak menjaga asupan gizi secara seimbang.

Hal-hal tersebut bisa memicu gangguan kesehatan serius yang sering kali disepelekan padahal bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani. Di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem, sangat penting bagi Kawan Puan untuk memahami apa saja penyakit yang paling rentan menyerang saat cuaca panas dan bagaimana cara mencegahnya sejak dini.

Menurut laman resmi Kemenkes, berikut penyakit yang rentan menyerang saat cuaca panas seperti:

1. Heatstroke

Salah satu bahaya utama dari paparan berlebihan terhadap sinar matahari adalah heatstroke. Ini terjadi ketika tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu internalnya, menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang mengkhawatirkan.

Gejalanya meliputi pusing, mual, kulit kemerahan dan panas, bahkan hingga hilangnya kesadaran. Penting untuk segera mencari bantuan medis jika kamu atau seseorang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda ini.

2. Dehidrasi Parah

Cuaca panas dapat mempercepat proses dehidrasi, di mana tubuh kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya. Gejala awal dehidrasi meliputi mulut kering, penurunan produksi urine, dan rasa haus yang konstan.

Jika tidak ditangani dengan cepat, dehidrasi bisa mengarah pada masalah kesehatan yang lebih serius seperti kelelahan yang ekstrem, gangguan ginjal, atau bahkan kolaps.

Baca Juga: Simak 5 Tips Outfit ke Kantor untuk Menghindari Gerah saat Cuaca Panas

3. Sakit Kepala dan Migrain

Suhu tinggi dapat memicu sakit kepala dan migrain pada beberapa individu, terutama jika disertai dehidrasi dan paparan sinar matahari langsung. Gejala termasuk nyeri berdenyut di satu sisi kepala, sensitivitas terhadap cahaya, dan mual.

Untuk mencegahnya, penting untuk tetap terhidrasi, menghindari aktivitas fisik berat di bawah terik matahari, dan menggunakan pelindung kepala saat berada di luar ruangan.

4. Panas Dalam

Panas dalam sering kali merupakan hasil dari kombinasi cuaca panas, konsumsi makanan pedas atau berminyak, dan kurangnya asupan air. Gejala meliputi sariawan, tenggorokan kering, dan bau mulut. Kemenkes menyarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang, memperbanyak asupan buah dan sayur, serta menjaga hidrasi untuk mencegah kondisi ini.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah, sering kali diperburuk oleh paparan debu dan polusi udara yang meningkat selama cuaca panas. Gejala umum meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan demam.

Kemenkes mengingatkan bahwa perubahan pola angin dan peningkatan suhu dapat meningkatkan risiko penyebaran partikel debu yang memicu ISPA, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.

Baca Juga: Cuaca Panas, Begini Tips Menjaga Bayi agar Nyaman dan Tidak Kepanasan

(*)

Sumber: Kemenkes RI
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri