Parapuan.co - Kawan Puan merasa anggaran keluarga belakangan ini makin sulit dipenuhi? Kamu tidak sendirian. Banyak keluarga mulai merasa bahwa strategi lama seperti mengatur pembayaran otomatis, menabung bulanan, belanja grosir dalam jumlah besar, hingga mengurangi jajan di luar, tidak lagi cukup untuk menahan laju pengeluaran.
Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok dan inflasi yang semakin tinggi, banyak keluarga harus mencari cara baru untuk menyesuaikan pengeluaran mereka. Berdasarkan survei CNET Money, 93 persen orang dewasa di AS khawatir tentang inflasi.
Bahkan hampir tiga dari empat responden mengaku menunda pembelian besar atau tujuan keuangan jangka panjang mereka karena harga barang yang semakin mahal. Kenaikan harga bukan hanya terjadi pada kebutuhan pokok, tetapi juga merambah ke kegiatan anak, biaya perjalanan, dan hiburan keluarga.
Hal itu membuat seorang working mom Rachel Morgan Caotero mengubah caranya mengatur keuangan keluarga di tengah masa sulit. Seperti apa? Simak tipsnya seperti dikutip dari The Every Mom berikut ini!
1. Melacak Pengeluaran Keluarga Secara Rutin
Langkah pertama untuk menyelamatkan anggaran adalah mengetahui ke mana uang pergi. Dengan mencatat setiap pengeluaran, kita bisa menemukan pola konsumsi yang bisa dikurangi atau diubah.
Kini banyak aplikasi keuangan seperti Mint, YNAB (You Need A Budget), dan RocketMoney yang membantu melacak pengeluaran dan mengontrol langganan bulanan yang sering terlupakan tapi membebani.
2. Belanja Kebutuhan Pokok Setiap Dua Minggu
Jika biasanya belanja dilakukan setiap minggu, cobalah ubah menjadi dua minggu sekali. Ini akan mendorong keluarga untuk menghabiskan makanan yang ada di kulkas, meski bukan favorit.
Baca Juga: Hari Kartini, Perempuan Perlu Kuasai Tips Kelola Keuangan Keluarga Ini
Selain mengurangi frekuensi belanja, langkah ini juga menghindari pembelian impulsif dan menekan jumlah makanan yang terbuang sia-sia. Evaluasi juga layanan makanan siap saji atau langganan makanan—karena seringkali biayanya jauh lebih mahal dibandingkan memasak sendiri.
3. Mengurangi Kegiatan Ekstrakurikuler Anak
Banyak orang tua merasa harus mendaftarkan anak ke berbagai kegiatan, padahal biaya untuk satu kegiatan saja bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Biaya pendaftaran, peralatan, seragam, hingga transportasi membuat kegiatan ini menjadi beban tambahan.
Batasi anak pada satu kegiatan saja per musim atau semester. Bahkan jika anak sedang tidak tertarik, tak masalah untuk jeda sejenak dari aktivitas tersebut demi menghemat pengeluaran dan menjaga kewarasan orang tua.
4. Melewatkan Liburan Besar dan Pilih Alternatif Murah
Biaya liburan bisa membengkak dengan cepat—mulai dari tiket pesawat, hotel, makan di luar, hingga penitipan hewan peliharaan. Tahun ini, cobalah opsi lebih hemat seperti mengunjungi keluarga di luar kota dan menempuh perjalanan darat.
Gunakan poin hotel untuk menginap atau ajak hewan peliharaan ikut agar tak perlu membayar penitipan. Meskipun bukan liburan mewah, ini tetap bisa menjadi waktu berkualitas yang menyenangkan bersama keluarga.
5. Manfaatkan Hiburan Gratis untuk Keluarga
Banyak alternatif hiburan gratis yang bisa diakses jika mau mencari. Untuk pencinta buku, gunakan aplikasi seperti Libby, Kindle Unlimited, atau kembali ke perpustakaan umum. Untuk anak-anak, gabungkan kegiatan berbayar dengan yang gratis, seperti bermain di taman, berenang di kolam komunitas, atau bersepeda keliling kompleks perumahan/kampung.
Jika sering mengunjungi tempat tertentu, pertimbangkan membeli tiket tahunan yang lebih hemat dalam jangka panjang. Bahkan bermain air di halaman dengan selang bisa jadi hiburan seru bagi anak-anak.
Kiranya, tidak sulit mencoba tips pengelolaan keuangan di atas untuk keluargamu.
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak Bagi Perempuan
(*)