Benarkah Perempuan Lebih Melek Soal Lingkungan? Simak Penjelasannya

Tim Parapuan - Selasa, 22 April 2025
Perempuan memungut sampah plastik
Perempuan memungut sampah plastik Freepik

Sebagai konsumen, perempuan juga punya kekuatan besar. Keputusan membeli produk ramah lingkungan, menolak plastik sekali pakai, hingga memilih transportasi rendah emisi adalah bentuk aktivisme sehari-hari. Dalam skala besar, kebiasaan ini bisa mendorong perubahan industri.

Pada akhirnya, ketika kita bicara tentang masa depan bumi, kita tidak bisa mengesampingkan perempuan. Mereka adalah penjaga air, pengelola tanah, dan penentu arah pembangunan yang lebih hijau. Menyediakan ruang bagi suara perempuan adalah langkah penting menuju planet yang lebih adil dan lestari.

Maka, sudah saatnya untuk berhenti meminggirkan suara perempuan dalam diskusi iklim. Dunia butuh lebih banyak kebijakan yang lahir dari hati, bukan hanya logika. Dan perempuan, seperti yang telah lama mereka tunjukkan, punya keduanya.

Berikut beberapa cara konkret yang bisa dilakukan Kawan Puan untuk ikut andil dalam menjaga lingkungan:

Baca Juga: Ingin Bisnismu Lebih Ramah Lingkungan? Begini Cara Mewujudkannya

Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum dan wadah makanan yang dapat digunakan ulang, serta menolak sedotan plastik. Ini adalah langkah-langkah kecil tapi berdampak besar.

- Mengelola sampah rumah tangga dengan bijak. Caranya, memilah sampah organik dan anorganik, membuat kompos dari sisa makanan, dan mendaur ulang barang-barang yang masih bisa digunakan adalah kontribusi nyata dari rumah.

- Mengadopsi gaya hidup konsumsi sadar dengan memilih produk ramah lingkungan, mendukung merek lokal dan berkelanjutan, serta menghindari fast fashion yang boros sumber daya.

- Menanam tanaman di rumah atau komunitas. Caranya dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayuran, rempah, atau tanaman hias yang bisa membantu menyerap karbon dan memperkuat ketahanan pangan.

- Mengajak anak dan keluarga mengenal alam. Dalam hal ini, perempuan dapat menjadi agen pendidikan lingkungan dalam keluarga dengan mengajak anak bermain di alam, bercerita tentang pentingnya menjaga bumi, dan menanamkan kebiasaan baik sejak dini.

- Aktif dalam komunitas atau gerakan lingkungan dengan bergabung bersama kelompok pecinta lingkungan, komunitas zero waste, atau kegiatan bersih-bersih lingkungan dapat memperluas jejaring dan dampak sosial.

- Menggunakan suara dan platform yang dimiliki. Melalui media sosial, blog, atau diskusi, perempuan bisa membagikan informasi, pengalaman, dan inspirasi agar lebih banyak orang tergerak menjaga lingkungan.

Baca Juga: Krisis Iklim Berdampak Besar pada Perempuan, Ini yang Bisa Kita Lakukan

(*)

Celine Night

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini