Tips Mengatur Pola Makan Sehat untuk Anak Agar Tumbuh Optimal

Saras Bening Sumunar - Kamis, 24 April 2025
Menerapkan pola makan sehat untuk anak.
Menerapkan pola makan sehat untuk anak. (Prostock-Studio/Getty Images)

Menurut laman Healthy Direct, makanan anak tidak hanya harus kenyang, tetapi juga seimbang secara nutrisi. Dalam satu porsi makan, pastikan terdapat sumber karbohidrat (seperti nasi merah atau kentang), protein (ikan, ayam, tahu, tempe), serta lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, atau kacang-kacangan).

Kombinasi ini membantu mempertahankan kadar energi anak sepanjang hari dan mendukung pertumbuhan otot serta perkembangan otak secara optimal.

3. Ajak Anak Terlibat dalam Memilih dan Menyiapkan Makanan

Mengajak anak ikut dalam proses belanja dan memasak makanan akan membuat mereka merasa memiliki kontrol atas apa yang mereka makan. Ini juga menjadi cara efektif untuk memperkenalkan mereka pada berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Kamu bisa membuat aktivitas memasak jadi menyenangkan, seperti membuat salad warna-warni bersama atau membentuk nasi dan lauk dalam bentuk karakter lucu. Keterlibatan ini membangun hubungan positif antara anak dan makanan sehat.

4. Batasi Konsumsi Gula dan Garam Berlebih

Konsumsi gula dan garam berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang pada anak, mulai dari obesitas, tekanan darah tinggi, hingga gangguan metabolik.

Kamu perlu membaca label gizi pada makanan kemasan dan sebisa mungkin menghindari minuman manis, camilan tinggi sodium, atau makanan cepat saji. Gantilah dengan buah segar, air putih, atau camilan rumahan yang lebih sehat.

5. Edukasi Anak tentang Nutrisi

Ajarkan anak tentang pentingnya nutrisi dan bagaimana makanan mempengaruhi tubuh mereka. Gunakan bahasa sesuai dengan usia mereka untuk menjelaskan manfaat dari berbagai jenis makanan, seperti bagaimana kalsium membantu pertumbuhan tulang atau vitamin C yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Langkah Mengatur Pola Makan untuk Mengatasi Biang Keringat pada Anak

(*)

Sumber: Better Health Channel,Health Direct
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini