Di sinilah susu ibu hamil berperan sebagai sumber nutrisi esensial yang mudah dicerna dan diserap, memberikan dukungan optimal untuk ibu dan janin.
“Tidak sedikit ibu yang merasa sudah cukup hanya dengan mengandalkan suplemen, padahal banyak nutrisi penting, termasuk protein, yang tidak sepenuhnya tersedia dalam bentuk tersebut. Protein merupakan nutrisi esensial selama masa kehamilan dan menyusui," ujar dr. Sandy.
Meski bisa didapat dari berbagai sumber makanan, protein dalam susu memiliki keunggulan karena lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Inilah yang menjadikan susu untuk ibu hamil sebagai bagian penting dalam pemenuhan nutrisi harian, terutama di tengah perubahan fisik dan aktivitas yang semakin padat.
Selain protein, susu ibu hamil juga mengandung DHA dan Omega-3 yang berperan penting dalam pembentukan serta perkembangan otak janin, dan terus dibutuhkan setelah lahir karena DHA turut disalurkan melalui ASI untuk mendukung tumbuh kembang otak bayi.
Selain menyediakan protein, susu khusus ibu hamil juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda seperti DHA dan Omega-3. Nutrisi ini sangat penting dalam proses pembentukan dan perkembangan otak janin selama masa kehamilan, dan keberadaannya dalam ASI setelah kelahiran terus mendukung pertumbuhan kognitif bayi.
Kalsium pada susu ibu hamil mendukung pembentukan tulang janin dan menjaga kekuatan tulang ibu. Selama menyusui, kalsium juga penting untuk menjaga kepadatan tulang ibu yang bisa berkurang akibat menyuplai kebutuhan bayi.
Susu ibu hamil juga mengandung lebih dari 20 jenis vitamin dan mineral yang membantu menjaga daya tahan tubuh dan energi selama masa kehamilan dan proses pemulihan ibu setelah persalinan.
Oleh karena itu, menjadikan susu ibu hamil sebagai bagian rutin dari pola makan bukanlah sekadar pilihan tambahan, melainkan sebuah keharusan untuk membangun fondasi kesehatan yang menyeluruh bagi ibu dan bayi. Melengkapi, bukan menggantikan, makanan utama dan suplemen, susu ini memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi vital. Hasilnya, ibu tidak hanya terjaga kondisi fisiknya, tetapi juga memiliki energi dan ketenangan pikiran yang dibutuhkan untuk menjalani kehamilan dengan penuh percaya diri.
Baca Juga: Sudah Tahu Bahaya, Kenapa Masih Banyak Orang Mengabaikan Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil?
Sejalan dengan semangat Hari Kartini, dr. Sandy kembali mengingatkan bahwa kehamilan bukanlah hal yang perlu ditakuti, karena setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu. “Menjadi ibu bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang bertumbuh bersama kehidupan baru yang sedang dibangun dalam tubuh. Di fase ini, perempuan belajar mendengarkan tubuhnya, merawat diri dengan penuh kesadaran, sekaligus memantapkan langkah menuju peran barunya, dan kesiapan itu dimulai dari nutrisi," tutup dr. Sandy.
(*)