Parapuan.co - Kehamilan adalah gerbang menuju transformasi besar dalam kehidupan seorang perempuan. Lebih dari sekadar metamorfosis fisik, masa ini adalah saat pembentukan mental dan emosional untuk menyambut peran baru sebagai ibu.
Dalam melalui masa kehamilan, pemenuhan kebutuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang memegang peranan penting. Hal ini krusial bagi perkembangan kesehatan calon buah hati, sekaligus menjaga stamina dan rasa percaya diri ibu dalam menjalankan beragam perannya setiap hari.
Selama perkembangan kehamilan hingga periode laktasi, tubuh ibu mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi yang substansial. Kecukupan dan ketepatan asupan nutrisi memiliki implikasi penting dalam mendukung organogenesis janin, perkembangan kognitifnya, serta mempertahankan sistem imun dan vitalitas ibu selama masa gestasi dan postpartum. Penting untuk dicatat bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan anak dimulai dari fase kehamilan, menjadikan pemenuhan nutrisi sejak dini sebagai prioritas utama.
“Selama kehamilan, perlu dipahami bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil itu sangat spesifik. Susu khusus ibu hamil dirancang bukan sekadar sebagai pelengkap, tapi sebagai sumber nutrisi esensial, seperti protein, asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA-Omega 3, yang belum tentu ada dalam susu biasa," ujar dr. Sandy Prasetyo, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Sehingga menurutnya, salah satu solusi praktis dan efektif dalam memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu yang telah diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan menyusui. Menurut dr. Sandy, banyak ibu yang juga hanya mengandalkan suplemen kehamilan untuk mencukupi zat besi atau asam folat.
Meskipun suplemen dapat menargetkan kebutuhan nutrisi tertentu, susu dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan komprehensif diperlukan untuk menciptakan dasar nutrisi yang kuat selama kehamilan. Mengingat asupan makanan sehari-hari seringkali tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut, susu khusus ibu hamil menjadi sangat penting dan perlu menjadi elemen utama dalam perencanaan makan harian.
“Susu ibu hamil memang dirancang secara khusus untuk mendukung setiap fase kehamilan secara holistik, dengan kombinasi nutrisi penting yang saling melengkapi. Susu ibu hamil memiliki kandungan protein berkualitas tinggi yang lebih mudah dicerna dan diserap untuk mendukung pembentukan organ tubuh dan otak janin, menjaga ibu tetap fit, dan membantu penyerapan vitamin serta mineral dari makanan maupun suplemen. Di masa menyusui, protein juga penting untuk produksi ASI yang optimal,” tambah dr. Sandy.
Mengapa Susu Hamil Tetap Esensial meski Sudah Konsumsi Suplemen?
Sekitar 8 dari 10 ibu hamil di Indonesia diketahui memiliki tingkat konsumsi protein yang rendah, dibawah 56 gram per harinya. Kekurangan protein pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah, menghambat perkembangan janin, serta menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu seperti penurunan berat badan, kelelahan otot, dan retensi cairan.
Baca Juga: Sering Buat Bingung, Bolehkah Ibu Hamil Makan Rambutan? Ini Jawabannya
Di sinilah susu ibu hamil berperan sebagai sumber nutrisi esensial yang mudah dicerna dan diserap, memberikan dukungan optimal untuk ibu dan janin.
“Tidak sedikit ibu yang merasa sudah cukup hanya dengan mengandalkan suplemen, padahal banyak nutrisi penting, termasuk protein, yang tidak sepenuhnya tersedia dalam bentuk tersebut. Protein merupakan nutrisi esensial selama masa kehamilan dan menyusui," ujar dr. Sandy.
Meski bisa didapat dari berbagai sumber makanan, protein dalam susu memiliki keunggulan karena lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Inilah yang menjadikan susu untuk ibu hamil sebagai bagian penting dalam pemenuhan nutrisi harian, terutama di tengah perubahan fisik dan aktivitas yang semakin padat.
Selain protein, susu ibu hamil juga mengandung DHA dan Omega-3 yang berperan penting dalam pembentukan serta perkembangan otak janin, dan terus dibutuhkan setelah lahir karena DHA turut disalurkan melalui ASI untuk mendukung tumbuh kembang otak bayi.
Selain menyediakan protein, susu khusus ibu hamil juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda seperti DHA dan Omega-3. Nutrisi ini sangat penting dalam proses pembentukan dan perkembangan otak janin selama masa kehamilan, dan keberadaannya dalam ASI setelah kelahiran terus mendukung pertumbuhan kognitif bayi.
Kalsium pada susu ibu hamil mendukung pembentukan tulang janin dan menjaga kekuatan tulang ibu. Selama menyusui, kalsium juga penting untuk menjaga kepadatan tulang ibu yang bisa berkurang akibat menyuplai kebutuhan bayi.
Susu ibu hamil juga mengandung lebih dari 20 jenis vitamin dan mineral yang membantu menjaga daya tahan tubuh dan energi selama masa kehamilan dan proses pemulihan ibu setelah persalinan.
Oleh karena itu, menjadikan susu ibu hamil sebagai bagian rutin dari pola makan bukanlah sekadar pilihan tambahan, melainkan sebuah keharusan untuk membangun fondasi kesehatan yang menyeluruh bagi ibu dan bayi. Melengkapi, bukan menggantikan, makanan utama dan suplemen, susu ini memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi vital. Hasilnya, ibu tidak hanya terjaga kondisi fisiknya, tetapi juga memiliki energi dan ketenangan pikiran yang dibutuhkan untuk menjalani kehamilan dengan penuh percaya diri.
Baca Juga: Sudah Tahu Bahaya, Kenapa Masih Banyak Orang Mengabaikan Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil?
Sejalan dengan semangat Hari Kartini, dr. Sandy kembali mengingatkan bahwa kehamilan bukanlah hal yang perlu ditakuti, karena setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu. “Menjadi ibu bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang bertumbuh bersama kehidupan baru yang sedang dibangun dalam tubuh. Di fase ini, perempuan belajar mendengarkan tubuhnya, merawat diri dengan penuh kesadaran, sekaligus memantapkan langkah menuju peran barunya, dan kesiapan itu dimulai dari nutrisi," tutup dr. Sandy.
(*)