Dialami Kartini sebelum Meninggal, Seperti Apa Gejala Preeklampsia?

Saras Bening Sumunar - Senin, 21 April 2025
Gejala preeklampsia yang sempat dialami Kartini.
Gejala preeklampsia yang sempat dialami Kartini. Freepik

1. Pencegahan Primer

Preeklampsia bisa dicegah melalui pencegahan primer, yakni evaluasi faktor resiko. Artinya ketika mengalami gejala, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan dan konsultasi.

Ahli kesehatan atau dokter kemudian akan mengidentifikasi faktor risiko preeklampsia dan bagaimana cara mengontrolnya. Faktor risiko yang biasanya diamati oleh dokter adalah:

- Usia ibu saat mengandung, apakah sudah melebihi 40 tahun.

- Riwayat preeklampsia sebelumnya.

- Jarak kehamilan, apakah sudah lebih 10 tahun.

- Kehamilan multiple.

- Kehamilan dengan inseminasi donor sperma.

- Obesitas sebelum hamil.

2. Pencegahan Sekunder

Preeklampsia bisa juga dicegah dengan pencegahan sekunder yang meliputi beberapa hal di bawah ini: 

- Istirahat di rumah 15 menit selama 2 kali sehari, ditambah dengan suplementasi nutrisi, hal ini bisa menurunkan risiko preeklampsia. Istirahat di rumah selama 4 jam per hari juga dapat menurunkan risiko preeklampsia dibandingkan tanpa pembatasan aktivitas.

- Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari) juga direkomendasikan untuk prevensi preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi. Aspirin dosis rendah sebagai prevensi preeklampsia sebaiknya mulai digunakan sebelum usia kehamilan 20 minggu.

- Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari, direkomendasikan terutama pada wanita dengan asupan kalsium yang rendah.

Baca Juga: Selain Fashion Show, Ini 5 Ide Lomba Hari Kartini Inspiratif di Kantor

(*)