Mengenal Ngasirah, Sosok Ibu di Balik Perjuangan Kartini akan Kesetaraan

Arintha Widya - Senin, 21 April 2025
Keluarga RA Kartini termasuk Ngasirah, sosok di balik perjuangan akan kesetaraan.
Keluarga RA Kartini termasuk Ngasirah, sosok di balik perjuangan akan kesetaraan. Wikipedia Common via Tribunnews

Sebagai selir, Ngasirah tidak memiliki hak tinggal di rumah utama pendapa kabupaten. Ia menempati bagian belakang pendapa dan tidak bisa dipanggil "ibu" oleh anak-anaknya sendiri.

Justru, Ngasirah dipanggil dengan sebutan "Yu", panggilan untuk perempuan abdi dalem. Sementara anak-anaknya—termasuk Kartini—diwajibkan memanggil ibunya sendiri dengan sebutan "ndoro" atau majikan.

Namun Kartini berbeda. Ia menolak perlakuan tidak adil terhadap ibunya dan menunjukkan perlawanan terhadap sistem sosial yang menindas perempuan.

Kartini kerap tinggal bersama Ngasirah, alih-alih tinggal di rumah utama bersama istri utama sang ayah. Ia juga memberikan syarat sebelum menikah, yaitu agar sang ibu kandungnya diizinkan masuk pendopo layaknya anggota keluarga.

"Memori-memori kelam itulah yang mendorong Kartini menolak segala ketidakadilan saat itu, terutama yang bersinggungan dengan perempuan Jawa. Bahkan, berbagai literatur menyebut Kartini tidak malu mengakui jika ibunya itu adalah keturunan rakyat biasa," ujar Tegoeh.

Meskipun tak pernah mendapatkan pendidikan formal, Ngasirah menjadi sosok kunci yang menanamkan nilai-nilai keberanian, kemandirian, dan cinta kasih pada Kartini.

Sosok ibu sederhana ini, melalui kehidupannya yang penuh keterbatasan, justru menjadi inspirasi besar dalam perjuangan Kartini melawan diskriminasi terhadap perempuan dan memperjuangkan kesetaraan.

Dari keterangan di atas, tidak dapat dimungkiri bahwa peran seorang ibu sangat penting dalam membentuk pemikiran dan kepribadian anak di masa depan, bahkan meski berstatus rakyat biasa atau kasta yang rendah di zaman dulu.

Kini di era yang modern dan serba digital, tidak ada lagi kasta yang membatasi perempuan untuk berdaya. Kawan Puan hanya butuh keberanian dan kemauan untuk menjadi berdaya!

Baca Juga: Mengenal Sosok Titiek Puspa, Penyanyi Perempuan Legendaris yang Baru Tutup Usia

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya