Parapuan.co - Hubungan asmara di kantor bukan hal baru, tetapi tetap saja menjadi topik yang menimbulkan pro dan kontra. Pacaran dengan rekan kerja sering kali dipandang sebagai hal yang tidak profesional, bahkan bisa berdampak negatif pada reputasi dan karier seseorang.
Apalagi jika hubungan tersebut terjadi antara atasan dan bawahan—di mana terdapat ketimpangan kekuasaan dan potensi konflik kepentingan. Namun, apakah memang ada risiko terhadap karier jika individu berpacaran dengan rekan kerja di kantor?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Kawan Puan memahami dulu informasi yang dirangkum PARAPUAN dari The Every Girl berikut ini!
Stigma tentang Hubungan Asmara di Kantor
Menurut Madeleine Phelan, seorang psikoterapis berlisensi sekaligus mantan konsultan HR, stigma terkait hubungan asmara di kantor muncul karena sejarah panjang ketimpangan kekuasaan dalam hubungan kerja.
Jika seseorang menjalin hubungan dengan atasan, ada anggapan bahwa ia bisa mendapatkan perlakuan khusus atau promosi secara tidak adil. Ini bukan hanya menciptakan hubungan yang tidak sehat secara personal, tetapi juga memunculkan ketidakadilan di mata rekan kerja lainnya.
Selain itu, seperti yang diungkapkan oleh Natasha Marie Narkiewicz, pakar kesehatan seksual, hubungan asmara dengan rekan kerja membuat batas antara kehidupan pribadi dan profesional menjadi kabur. Hal ini bisa membuat seseorang sulit "mematikan" urusan kantor setelah jam kerja. Apalagi jika hubungan itu kandas, suasana di kantor bisa jadi tidak nyaman bagi semua pihak.
Risiko Terhadap Karier
Meskipun tidak secara otomatis melanggar aturan, menjalin hubungan di tempat kerja tetap berpotensi merugikan karier. Banyak perusahaan mengizinkan hubungan asmara antar karyawan selama mengikuti kebijakan yang berlaku, namun tetap saja hubungan tersebut bisa menimbulkan kesan tidak profesional.
Baca Juga: 4 Tips Tetap Produktif di Kantor Meski Berkonflik dengan Rekan Kerja
Madeleine Phelan menjelaskan bahwa bahkan jika hubungan sudah dilaporkan ke HR dan sesuai aturan, persepsi rekan kerja bisa berubah. Mereka mungkin menganggap adanya konflik kepentingan atau favoritisme, yang pada akhirnya menciptakan ketegangan dalam tim.
Natasha Marie Narkiewicz menambahkan bahwa jika hubungan berakhir, sisa emosionalnya bisa memengaruhi kinerja, merusak dinamika tim, bahkan menghancurkan reputasi seseorang di tempat kerja.
Secara umum, kita memang tidak akan langsung dipecat hanya karena berkencan dengan rekan kerja, selama tetap mengikuti kebijakan perusahaan. Namun, jika hubungan tidak dilaporkan—terutama jika melibatkan atasan dan bawahan—maka pelanggaran terhadap kebijakan ini bisa saja berujung pada pemutusan hubungan kerja.
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Pacaran dengan Rekan Kerja
Sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja, berikut beberapa hal yang perlu dipikirkan matang-matang:
1. Kebijakan Perusahaan
Langkah pertama adalah mencari tahu apakah perusahaan memperbolehkan hubungan antar karyawan, dan jika ya, aturan apa yang berlaku. Apakah hubungan harus dilaporkan ke HR? Apakah salah satu dari kalian harus pindah divisi jika hubungan berlanjut? Transparansi sejak awal akan membantu mencegah masalah di kemudian hari.
2. Dampak Terhadap Karier dan Hubungan
Apakah kamu siap jika hubungan ini menghambat kemajuan karier? Apakah bisa tetap objektif dan profesional saat bekerja dalam satu tim dengan pasangan? Kamu juga perlu memikirkan sebaliknya: apakah pekerjaan akan memengaruhi hubungan kalian? Misalnya, perbedaan pencapaian karier atau konflik pekerjaan yang terbawa ke rumah bisa menjadi bom waktu dalam hubungan.
Baca Juga: Perlukah Membangun Chemistry dengan Rekan Kerja dan Apa Alasannya?
3. Skenario Terburuk
Jika hubungan berakhir, apakah kamu bisa tetap bekerja di kantor yang sama dan tetap profesional? Jika tidak, apakah kamu bersedia pindah divisi, bahkan mencari pekerjaan baru? Diskusi soal ini penting dilakukan sejak awal untuk mengukur keseriusan dan kesiapan kalian berdua.
Jadi, Apakah Pacaran dengan Rekan Kerja Selalu Buruk?
Tidak selalu. Hubungan yang sehat dan dewasa masih bisa terjalin di lingkungan kerja, terutama jika dilakukan dengan terbuka dan mengikuti aturan perusahaan. Tapi perlu diingat, hubungan asmara tak seharusnya mengorbankan hal yang telah kamu bangun selama bertahun-tahun dalam karier.
Jika ragu, ingatlah satu hal: kariermu tidak akan pernah bangun di pagi hari dan berkata bahwa ia tidak mencintaimu lagi. Jadi, jangan mempertaruhkan masa depanmu demi seseorang yang belum tentu akan melakukan hal yang sama untukmu.
Pacaran dengan rekan kerja memang tidak dilarang, tetapi memiliki banyak risiko yang perlu dipikirkan secara matang.
Kunci utamanya adalah keterbukaan, kepatuhan pada kebijakan, dan kesiapan menghadapi segala kemungkinan—baik maupun buruk.
Jangan abaikan suara hati, tapi juga jangan tutup mata terhadap logika dan kenyataan di dunia profesional.
Baca Juga: 5 Tanda Red Flag pada Rekan Kerja yang Harus Kamu Waspadai Sejak Awal
(*)