2. Memicu Kanker
Bahan karsinogenik dalam cairan rokok elektrik bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara dan leher rahim. Ini meningkatkan kemungkinan seorang perempuan mengalami kanker yang berkaitan dengan hormon dan sistem reproduksi.
3. Kesehatan Kulit dan Penampilan
Zat berbahaya dalam elektrik dapat mempercepat penuaan kulit, menyebabkan kulit kusam, timbul jerawat, hingga kerusakan kolagen yang membuat kulit kehilangan elastisitasnya. Untuk kamu yang memperhatikan penampilan, ini bisa menjadi efek jangka panjang yang merugikan secara estetika.
Rokok Elektrik Bukan Alternatif Tapi Ancaman Baru
Jika kamu pernah berpikir bahwa rokok elektrik adalah 'jalan tengah' bagi kebiasaan merokok, saatnya untuk mengubah pandangan tersebut. Pasalnya, penggunaan rokok elektrik justru menciptakan kebiasaan baru yang tidak kalah berbahaya.
Selain efek kesehatan yang merusak, rokok elektrik juga bisa menjadi pintu masuk bagi generasi muda terutama perempuan untuk kecanduan nikotin yang lebih berat di kemudian hari.
Sebagai perempuan yang mungkin memiliki banyak peran dalam kehidupan—sebagai ibu, istri, pekerja, atau pemimpin, kamu berhak memilih gaya hidup yang sehat dan mendukung masa depanmu.
Rokok elektrik bukanlah solusi, melainkan jebakan modern yang menyamar dalam bentuk alat kecil dengan uap beraroma manis. Di balik kepulan uap itu, tersembunyi bahaya yang bisa merusak tubuh secara perlahan.
Langkah terbaik adalah mencegah, menghindari, dan bila perlu, berhenti total dari segala bentuk produk tembakau termasuk rokok elektrik.
Baca Juga: Sudah Tahu Bahaya, Kenapa Masih Banyak Orang Mengabaikan Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil?
(*)