Parapuan.co - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) belakangan menyoroti tantangan ibu dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada buah hati mereka. Apalagi, Indonesia menjadi negara dengan pemberian ASI eksklusif yang cukup rendah, bahkan persentasenya terus menurun.
Situasi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk AIMI dalam upaya meningkatkan angka menyusui di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), angka ASI eksklusif di Indonesia terus menurun, dari 64,5 persen pada tahun 2018 menjadi 52,5 persen pada tahun 2021.
Penyebab utama penurunan ini adalah kurangnya dukungan di tempat kerja, adanya promosi susu formula yang tidak etis, dan kesenjangan informasi mengenai pemberian ASI yang benar.
Meskipun hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 menyebutkan proporsi ASI Eksklusif 0-5 bulan secara nasional adalah 68,6 persen, namun angka ini masih jauh dari target nasional yaitu 80 persen untuk capaian ASI Eksklusif.
Bagaimana Peran AIMI dalam Meningkatkan Angka Menyusui di Indonesia?
AIMI berkomitmen untuk memberikan berbagai layanan seperti kelas edukasi menyusui, konseling laktasi, dan kampanye penyuluhan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kesadaran publik juga menciptakan support system bagi ibu menyusui.
Dalam level kebijakan, AIMI juga telah mendorong berbagai kebijakan yang memberikan perlindungan ibu menyusui, serta menjadi bagian dari HAM yang perlu dipenuhi oleh negara seperti penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum.
Nia Umar, selaku Ketua Umum AIMI menjelaskan bahwa keberhasilan menyusui membutuhkan andil banyak pihak mulai dari keluarga hingga pemerintah. Menurutnya, "Keberhasilan menyusui itu adalah upaya bersama yang melibatkan keluarga, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan pemerintah."
"Kami percaya bahwa melalui kerja sama ini, kita dapat mencapai Indonesia yang lebih ramah bagi ibu menyusui, di mana setiap ibu dan anak mendapatkan haknya untuk menyusui dengan optimal," tegasnya.
Baca Juga: Angka Menyusui di Indonesia Masih Rendah, Apa Langkah yang Harus Dilakukan?
Lebih jauh lagi, AIMI juga memberikan beberapa rekomendasi untuk terus meningkatkan perlindungan ibu menyusui di Indonesia, seperti:
1. Peningkatan Implementasi Kebijakan
AIMI mendesak pemerintah untuk memperkuat implementasi kebijakan ASI eksklusif, baik di tempat kerja maupun fasilitas umum dengan pengawasan yang lebih ketat. Di samping itu, Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) yang baru saja disahkan pada tahun 2024 lalu dan mengatur cuti melahirkan 6 bulan ini sejalan dengan masa pemberian ASI eksklusif. Sayangnya, ini belum bisa dirasakan penuh oleh seluruh ibu, karena hanya berlaku pada ibu atau bayi yang memiliki kondisi khusus atau masalah kesehatan tertentu dengan melampirkan surat keterangan dokter.
Selain itu, cuti ayah yang sangat minim juga menjadi tantangan besar, karena peran ayah dalam mendukung ibu menyusui dan pengasuhan bayi sangat penting. Dukungan dari suami dan keluarga, terutama dalam membantu ibu menyusui, perlu diakui juga diprioritaskan dalam kebijakan perlindungan ibu dan anak.
2. Penyediaan Fasilitas Menyusui yang Memadai
Pemerintah harus menyediakan fasilitas menyusui yang memadai di tempat-tempat umum, serta mendorong tempat kerja dan pihak swasta untuk menyediakan fasilitas laktasi untuk memberikan kenyamanan bagi ibu menyusui.
3. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
Dibutuhkan peningkatan kapasitas terhadap kompetensi, baik tenaga kesehatan maupun kader kesehatan mengenai manajemen laktasi agar dapat memberikan dukungan yang efektif dan optimal terhadap ibu menyusui.
4. Kampanye yang Lebih Luas
Dibutuhkan kampanye yang luas dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ASI eksklusif. Ini juga penting untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap informasi dan dukungan menyusui.
Kampanye ini termasuk juga penyebarluasan informasi mengenai poin-poin terkait Pelanggaran Kode Internasional pemasaran produk pengganti ASI, sehingga masyarakat memiliki kepedulian dan perhatian lebih.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjaga Kualitas ASI Bagi Ibu Menyusui? Ini 4 Tipsnya
(*)