- Beri Arahan dengan Kalimat Positif
Alih-alih terus berkata "jangan", gunakan kalimat yang mengarahkan, seperti “Ayo kita bermain di area karpet.” Instruksi positif lebih mudah diterima anak.
- Hindari Terlalu Banyak Larangan
Terlalu banyak aturan bisa membuat anak merasa dibatasi. Pilih aturan yang paling penting saja dan sampaikan dengan tenang serta jelas.
- Dampingi Tapi Jangan Terlalu Ikut Campur
Orang tua sebaiknya tetap ada di sekitar selama playdate. Namun, beri ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi dan menyelesaikan masalah kecil sendiri.
- Perhatikan Tanda-Tanda Kebosanan
Jika anak mulai terlihat gelisah atau bosan, segera alihkan mereka ke aktivitas lain. Transisi bisa mencegah munculnya drama kecil.
- Ajak Anak Mengevaluasi Setelahnya
Setelah playdate selesai, ajak anak ngobrol santai. Tanyakan apa yang mereka suka atau kurang suka sebagai refleksi untuk pertemuan selanjutnya.
- Tetap Tenang Saat Konflik Kecil Terjadi
Tidak semua konflik harus langsung ditangani. Terkadang anak mampu menyelesaikannya sendiri jika diberi waktu dan ruang. Berkoordinasi dengan orang tua anak lain dapat membantu menyamakan ekspektasi dan memperjelas hal-hal penting sebelum playdate dimulai.
- Gunakan Playdate Sebagai Momen Belajar
Playdate bukan hanya soal bermain, tapi juga kesempatan belajar sosial dan emosional. Anak belajar menunggu, bekerja sama, dan menyesuaikan diri.
- Jangan Paksa Anak Jika Tidak Nyaman
Jika anak merasa tidak siap bermain atau terlihat tidak nyaman, jangan memaksakan playdate. Hormati ritme dan kesiapan sosial mereka.
- Jadikan Playdate Sebagai Kenangan Positif
Tujuan utama playdate adalah membangun hubungan yang sehat dan menyenangkan antar anak. Dengan pendekatan yang tepat, playdate bisa menjadi kenangan indah bagi anak dan orang tua.
Baca Juga: Pentingnya Pengawasan Orang Tua saat Anak Bermain, Cegah Situasi Tak Diinginkan
(*)