Cara Cerdas Perempuan Mengelola Keuangan untuk Membangun Dara Darurat

Saras Bening Sumunar - Jumat, 25 April 2025
Perempuan membangun dana darurat.
Perempuan membangun dana darurat. Freepik

2. Menentukan Besaran Dana Darurat yang Ideal

Langkah berikutnya ialah menentukan besar dana darurat yang dibutuhkan. Idealnya, jumlah ini setara dengan 3 hingga 6 bulan dari total pengeluaran rutin kamu.

Jika kamu seorang ibu tunggal, memiliki pekerjaan freelance, atau hidup tanpa pasangan yang bisa menopang keuangan, sebaiknya kamu menargetkan dana darurat sebesar 6 hingga 12 bulan pengeluaran.

Untuk menghitungnya, kamu bisa mulai dengan mencatat semua pengeluaran bulanan rutin, seperti biaya makan, transportasi, cicilan, listrik, air, dan kebutuhan anak (jika ada). Jangan lupa juga memasukkan biaya kesehatan, asuransi, dan kebutuhan pribadi lain yang sifatnya wajib.

Dengan memahami total pengeluaran secara realistis, kamu bisa menetapkan target dana darurat yang konkret dan sesuai dengan kondisi hidupmu saat ini.

3. Menyisihkan Secara Konsisten

Setelah mengetahui target dana darurat yang ingin kamu capai, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran dan mengalokasikan dana secara khusus untuk keperluan tersebut. Alokasikan minimal 10 persen dari penghasilanmu setiap bulan ke dalam tabungan dana darurat.

Jika kondisi keuanganmu masih sempit, mulailah dengan nominal kecil, misalnya Rp100.000 per bulan, dan tingkatkan secara bertahap seiring meningkatnya pendapatan atau berkurangnya pengeluaran.

Baca Juga: Cara Perempuan Menghadapi Kebutuhan Mendesak Tanpa Ada Dana Darurat

Penting juga untuk menyimpan dana darurat ini di rekening terpisah dari rekening utama agar tidak tergoda untuk menggunakannya dalam kebutuhan yang tidak mendesak. Kamu bisa memilih rekening tabungan dengan bunga rendah, tapi likuiditas tinggi, agar mudah dicairkan kapan saja ketika kamu benar-benar membutuhkannya.

4. Bijak dalam Pengeluaran

Mengelola dana darurat bukan hanya soal menyisihkan uang, tetapi juga bagaimana mengontrol pengeluaran sehari-hari secara bijak. Salah satu strategi yang bisa kamu terapkan adalah dengan menerapkan prinsip mindful spending, yaitu membelanjakan uang hanya untuk hal-hal penting dan memberikan nilai tambah dalam hidupmu.

Misalnya, kamu bisa menekan pengeluaran untuk belanja impulsif, langganan yang tidak digunakan, atau gaya hidup konsumtif. Menjalani hidup yang lebih hemat namun tetap berkualitas bisa mempercepat pencapaian target dana darurat sekaligus menjaga stabilitas finansialmu.

5. Meninjau dan Menyesuaikan Dana Darurat Secara Berkala

Kehidupan terus berubah, dan begitu juga kebutuhan finansialmu. Oleh karena itu, kamu perlu meninjau kembali kondisi dana darurat setidaknya setiap 6 bulan sekali atau setelah terjadi perubahan besar dalam hidupmu, seperti kelahiran anak, pindah kerja, atau mengalami kenaikan biaya hidup.

Saat melakukan evaluasi berkala, kita bisa memastikan bahwa dana darurat yang dimiliki tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan saat terjadi krisis.

Baca Juga: Tips Mengelola Dana Darurat, Apa yang Dilakukan Jika Sudah Menggunakannya?

(*)