Side hustle memang bisa bantu tambah uang jajan, tapi skill akan menaikkan nilai jualmu di dunia kerja. Daripada jualan kecil-kecilan tanpa arah, lebih baik ikuti kursus atau sertifikasi. Belajar data analisis, design, public speaking, atau apa pun yang relevan dengan karier impianmu. Skill akan membuka pintu rezeki yang lebih besar dan tahan lama.
5. Tabungan Biasa Nggak Cukup—Gunakan High-Yield Savings Account
Kalau kamu menyimpan uang di tabungan biasa dengan bunga 0,01%, kamu kehilangan potensi uang berkembang. Pilih tabungan berbunga tinggi (high-yield savings account), yang kini banyak ditawarkan digital bank dengan bunga 4% ke atas. Tanpa biaya administrasi dan minimum saldo, ini cara pintar menyimpan dana darurat.
6. Job-Hopping di Awal Karier Bisa Naikkan Gaji Lebih Cepat
Kami dulu berpikir, loyal pada satu perusahaan akan berbuah manis. Kenyataannya, naik gaji tahunan cuma 1-3%, sementara pindah kerja bisa dapat kenaikan 10% bahkan lebih. Di usia 20-an, belum banyak beban—ini waktu terbaik untuk eksplorasi dan lompat pekerjaan demi peningkatan karier dan pendapatan.
7. Punya Utang? Jangan Panik, Kelola dengan Strategi
Kami pernah terlilit utang kartu kredit belasan juta. Rasanya menakutkan, tapi bukan akhir dunia. Kuncinya: hadapi, bukan hindari. Gunakan strategi seperti balance transfer ke kartu dengan bunga 0% untuk bayar utang lebih cepat. Atur rencana pelunasan dan disiplin. Percayalah, membebaskan diri dari utang itu sangat memuaskan.
8. Ngobrol Soal Uang dengan Teman Itu Perlu
Uang bukan topik tabu. Kalau kamu kesulitan keuangan, terbuka dengan teman bisa meringankan beban. Diskusikan cara bayar patungan saat hangout, atau saling berbagi tips finansial. Percakapan jujur bisa membangun pemahaman, saling menghormati pilihan finansial, dan bahkan membuka jalan menuju solusi bersama.
Baca Juga: Tren di Kalangan Gen Z, Ini 8 Micro-Habits yang Bikin Lebih Sehat dan Bahagia
Boleh Self-Reward, Asal Tahu Batas
Mengatur keuangan bukan berarti kamu nggak boleh menikmati hidup. Justru, kalau kamu sudah menabung, bayar utang, dan hidup sesuai kemampuan, memberi hadiah kecil untuk diri sendiri itu penting. Nikmati secangkir kopi favorit atau barang impian—asal sudah masuk anggaran dan bukan karena impuls semata.
Kami, para milenial, sudah melewati masa-masa "spend now, worry later." Kini, saatnya kami membantu Gen Z agar bisa spend smart, save smarter—dan hidup lebih tenang sejak dini.
(*)