Ragam Kebaya Tradisional Indonesia, Kenali Perbedaan Kebaya Betawi, Kebaya Tionghoa, hingga Kebaya Bali

Kinanti Nuke Mahardini - Selasa, 29 April 2025
Perbedaan kebaya Betawi, kebaya Tionghoa, dan kebaya Bali.
Perbedaan kebaya Betawi, kebaya Tionghoa, dan kebaya Bali. ist

"Ilustrasi saya terinspirasi dari keragaman budaya Indonesia. Aku ingin generasi muda lebih bangga dengan budaya sendiri, bukan hanya terpesona budaya luar," tutur Nara, yang menghabiskan 3–5 jam untuk setiap ilustrasi, tergantung tingkat detailnya.

Kebaya
Kebaya ist

Setiap koleksi menggunakan bahan katun, lukisan tangan akrilik bertema bunga, serta perpaduan kain tradisional seperti Batik Cirebon, Jawa, Jambi, hingga Bali, menciptakan interpretasi segar terhadap kebaya klasik: modern, dinamis, dan berjiwa muda. Hasilnya adalah interpretasi segar kebaya klasik yang modern, dinamis, dan berjiwa muda.

Liesna Subianto mengatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk mendekatkan generasi muda dengan kekayaan budaya Nusantara."Saya ingin generasi muda merasa bahwa budaya tradisional bisa dihidupkan kembali dengan gaya yang lebih ringan, lebih bebas, tapi tetap bermakna," ujar Liesna, yang juga dosen desain di ESMOD Jakarta.

Terdapat tujuh looks kebaya yang ditampilkan dengan mengusung model kutubaru dan kartinian, dua gaya klasik yang dipadukan dengan warna-warna cerah dan corak ilustrasi berani. Beberapa desain memperlihatkan kombinasi ilustrasi modern di satu sisi dan tenun tradisional berwarna pink di sisi lain, memperkaya narasi tentang keberagaman budaya Indonesia.

Kebaya betawi
Kebaya betawi ist

Menariknya, ketujuh koleksi ini diperagakan oleh perempuan inspiratif dari berbagai profesi termasuk Karina Alya Manthovani yang menjadi muse dalam fashion show ini. "Fashion show ini menjadi bentuk nyata dari 'growth': perempuan Indonesia kini lebih bebas berekspresi, lebih terbuka, dan berani menunjukkan kreativitasnya," ungkap Karina, Sabtu (26/4/2025).

Acara ini diprakarsai oleh sejumlah tokoh perempuan inspiratif seperti Maya Miranda Ambarsari (Womenpreneur, Sociopreneur, dan pemilik Rumah Belajar Miranda), Yanti Subianto (Pemilik Warung Turki), Liesna Subianto (Desainer Kebaya Jeng Sri), perkumpulan Srikandi Mixed Marriages bersama Chairwoman Srikandi Ani Natalia.

Baca Juga: Curi Perhatian Berselancar Pakai Kebaya, Ini Sosok Surver Flora Christin

(*)