Parapuan.co - Kanker payudara kerap disebut silent killer karena menjadi penyebab kematian tertinggi kanker pada wanita di dunia tetapi sering kali tak menimbulkan gejala.
Padahal selain melihat gejala, kita harus terbiasa melakukan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI sebagai cara mendeteksi kanker secara dini.
Sayangnya, tidak semua perempuan mengetahui alasan pentingnya melakukan SADARI, apa tujuannya, hingga kapan SADARI baiknya dilakukan.
Baca Juga: Inilah 10 Jenis Makanan yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Tidak hanya pada dunia, ternyata kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi kanker pada perempuan Indonesia berbalapan dengan kanker serviks.
Berdasarkan Globocan (2018) yang dikutip Kemenkes, angka kejadian kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.
Mirisnya, perempuan yang mencari pertolongan medis karena kanker payudara kerap kali sudah terlambat atau sudah stadium lanjut.
Namun, jika tiap perempuan harus melakukan SADARI, apakah setiap perempuan juga bisa terkena kanker payudara?
"Kita juga punya bakat untuk kecenderungan terjadinya kanker payudara. Terutama, jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga.
Risikonya lebih besar daripada perempuan yang tidak memiliki bakat dalam keluarga," ujar dr. Yeni Dhana Sari SpOG bercerita ke Nova.id, media dalam jaringan PARAPUAN.
Maka dari itu, dr. Yeni menekankan agar setiap perempuan tidak lengah dalam melakukan SADARI sebab itu ialah langkah paling sederhana untuk menjaga kesehatan payudara.
Baca Juga: Bisa Kusam dan Kering, Seberapa Pentingnya Merawat Kulit Payudara?
Jika sudah tahu betapa pentingnya periksa payudara sendiri, mungkin sebagian kita masih bertanya-tanya, kapan SADARI baiknya dilakukan?
"Namanya pemeriksaan payudara sendiri ya setiap mandi. Kan saat disabunin, diraba-raba. Enggak sampai lima menit, kok," terang dr. Yeni.
Meski memakan waktu sebentar, pemeriksaan payudara sendiri ini tidak bisa dianggap sepele apalagi diabaikan, ya. Soalnya, SADARI bukan hanya mendeteksi kanker.
Dengan memeriksa payudara sendiri setiap hari, maka kita akan menyadari jika terjadi perubahan. Dengan begini, penyakit payudara lain pun bisa terdeteksi.
Pasalnya, dalam melakukan SADARI hal yang diperiksa bukan hanya benjolan pada payudara. Toh, kanker payudara pun tandanya tak selalu benjolan.
Hal yang diperiksa ialah detil dari ukuran payudara, kondisi puting, hingga nyeri-nyeri di seputar payudara sampai area ketiak.
"Jadi jangan malu untuk telanjang di depan kaca, kemudian melihat bentuk payudara kanan dan kiri. Kalau kecil sedikit itu enggak apa. Terus diraba untuk diperiksa," pungkas dr. Yeni. (*)