Skenarionya, setengah kelompok peserta minum kopi dengan kafein saat sarapan dan setelah makan siang. Setengah lainnya, minum kopi yang tidak mengandung kafein.
Hasilnya cukup mengejutkan karena peserta yang minum kopi berkafein menunjukan performa lebih baik dibanding yang tidak.
Meski begitu, kedua kelompok tetap menyebutkan kalau mereka mengantuk di siang hari. Artinya, secangkir kopi tidak memberikan dorongan energi fisik.
Bukan pengganti kualitas tidur
Meski kopi mampu memperbaiki kondisi mental kita sesat, perlu disadari bahwa kopi bukan pengganti kualitas tidur ya, Kawan Puan.
Sebab, efek kopi yang mengandung kafein tersebut juga enggak bertahan lama.
Memang, peserta yang kurang tidur akan merasa segar dengan minum kopi selama tiga hingga empat hari.
Tetapi di hari kelima justru tidak ada perbedaan dalam perhatian atau fungsi kognitif peserta yang minum kopi berkafein dan peserta yang tidak.
Oleh karena itu, sebisa mungkin perhatikan pola tidur kita agar enggak mengalami gangguan tidur.
Soalnya, gangguan tidur sangat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh sampai kenaikan berat badan!
Baca Juga: Apa Itu PCOS? Yuk kenali Gejala, Penyebab, dan Penangannya
