Parapuan.co - Seperti halnya kekerasan fisik, kekerasan emosional juga dapat berdampak negatif.
Kekerasan emosional yang dimaksud di sini adalah kekerasan yang menyasar mental dan emosi seseorang. Contoh kekerasan emosional ialah pelecehan yang bisa memicu depresi hingga rendahnya harga diri.
Dampaknya terhadap kondisi mental cukup beragam, mulai dari kesulitan mengatur emosi, muncul perasaan enggak berharga, hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Selain itu, jenis kekerasan ini pun berdampak secara fisik dengan memicu penyakit kronis seperti fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis, serta gangguan insomnia.
Kekerasan Emosional
Pelecehan atau kekerasan emosional merupakan cara untuk mengontrol orang lain dengan menggunakan emosi untuk mengkritik, mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi.
Baca Juga: Patut Curiga! Ini 5 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikolog
Seseorang bisa dikatakan mengalami kekerasan emosional ketika sering mendapatkan kata-kata kasar dan perilaku yang bisa menurunkan harga diri dan merusak kesehatan mentalnya.
Hal ini bisa terjadi dalam berbagai jenis hubungan, mulai dari percintaan, pertemanan, antar-keluarga, hingga relasi di tempat kerja.
Kekerasan emosional dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik yang enggak boleh diabaikan. Apabila Kawan Puan mengalaminya, cobalah melakukan beberapa hal ini untuk membuat diri merasa lebih baik.
Mencari Bantuan
Cobalah meminta bantuan dengan berbicara kepada teman atau keluarga yang dipercaya.
Jika bercerita kepada mereka membuat kita masih merasa enggak aman, cobalah untuk meminta bantuan profesional.
Kita juga bisa bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang yang pernah mengalami pelecehan atau trauma.
Rutin Olahraga
Olahraga tidak hanya membuat fisik kita sehat, tapi juga baik untuk kesehatan mental kita.
Penelitian menunjukkan melakukan aerobik intensitas sedang atau campuran aktivitas aerobik sedang dan penguatan otot selama paling enggak 90 menit seminggu dapat memberikan manfaat seperti membantu tidur lebih nyenyak, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi risiko depresi.
Aktivitas fisik yang enggak terlalu intens, seperti jalan kaki setiap hari, juga memiliki manfaat serupa.
Baca Juga: Wajarkah Suka Pada Orang Lain Saat Memiliki Pasangan? Ini Kata Ahli!
Mengisolasi diri hanya membuat kita semakin terpuruk, jadi cobalah untuk bersosialisasi.
Enggak perlu menceritakan apa yang sedang kita alami kalau memang enggak berkenan, cukup nikmati kebersamaan dengan orang lain demi membuat kita merasa lebih tenang dan aman.
Jika dampak kekerasan emosional terhadap diri kita sudah terasa serius dan mengganggu keseharian kita, berkonsultasi kepada ahli seperti psikolog juga sangat dianjurkan.
(*)
Baca Juga: Merasa Kewalahan Jalani WFH? Ini 7 Tips Agar Bebas Stres Saat Bekerja di Rumah