Apa itu Coronaphobia?
Dilansir dari Health, coronaphobia merupakan respon yang dipicu secara berlebihan karena takut tertular virus yang menyebabkan Covid-19.
Respon tersebut menyebabkan kekhawatiran berlebihan yang disertai gejala fisiologis, stres yang signifikan tentang virus corona.
Menurut Lily Brown, PhD, direktur Center for the Treatment and Study of Anxiety di University of Pennsylvania, kalau kamu mulai mengalami kesulitan memenuhi komitmen atau menyelesaikan tugas yang harus dilakukan karena takut tertular virus atau khawatir orang yang kamu cintai akan sakit, ini mungkin indikasi bahwa kamu menderita coronaphobia.
Sebagai contoh, Kawan Puan memilih untuk tidak pergi berbelanja kebutuhan pokok di supermarket karena takut tertular virus tersebut. Padahal kebutuhan pokok terutama makanan sangat penting bagi tubuh kita.
Enggak heran coronaphobia dapat mengganggu kualitas hampir seluruh aktivitas individu.
Perempuan lebih banyak cemas
Masih dilansir dari sumber yang sama, penelitian Brown menunjukkan bahwa rata-rata perempuan melaporkan lebih banyak kecemasan daripada laki-laki selama pandemi.
Hal ini disebabkan karena berbagai alasa; termasuk fakta bahwa perempuan memiliki kecemasan yang lebih besar daripada laki-laki tentang anggota keluarga yang sakit atau kekhwatiran mereka sendiri yang bisa jadi secara tidak sengaja menyebarkan virus.
Brown juga menemukan bahwa orang-orang yang lebih muda mengalami peningkatan kecemasan. Bukan hanya karena virus itu sendiri tetapi karena efek pandemi yang tidak pasti terhadap masa depan mereka.
Baca Juga: Terus-terusan Merasa Lelah Sepanjang Hari? Waspada Bisa Jadi Idap Penyakit Berbahaya Ini