Parapuan.co – Salah satu pertanyaan yang sering muncul pada perempuan yang baru mengalami kehamilan pertama adalah tentang diet pada ibu hamil.
Kita pasti bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil menjalani diet selama kehamilan?
Ini wajar ditanyakan, karena sebagai perempuan pasti masalah berat badan menjadi isu. Ibu hamil merasa ketakutan tubuhnya akan tetap gemuk setelah ia melahirkan nantinya.
Rasa takut akan perubahan berat badan pasca melahirkan ini membuat banyak bumil mencoba-coba untuk berdiet karbohidrat atau jenis diet populer lainnya.
Baca Juga: Jangan Kebablasan Makan! Ibu Hamil Wajib Kontrol Kenaikan Berat Badan
Sebenarnya amankah ibu hamil berdiet? Jawabannya adalah tidak.
Diet yang bertujuan menurunkan berat badan selama kehamilan berbahaya, baik bagi sang ibu maupun bayi di dalam kandungan.
Hal paling berbahaya yang mungkin ditimbulkan saat diet adalah kekurangan gizi, ketidaksempurnaan perkembangan janin, dan bayi kekurangan berat badan.
Pasalnya, seperti kita tahu kehamilan pasti berbanding lurus dengan kenaikan berat badan. Hal ini terjadi karena adanya penambahan berat badan bayi di dalam tubuh.
Menariknya, melansir dari Nakita.id, perlu Kawan Puan ketahui, jika sebenarnya sedang ada "diet" alami dalam tubuh saat hamil tanpa kita sadari.
Penurunan berat badan akan terjadi selama trimester pertama, yaitu sekitar 10 persen. Penyebab utamanya adalah mual pagi hari dan kehilangan nafsu makan.
Rasa mual dan tidak nafsu makan memang biasa kita alami pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini bahkan membuat sebagian ibu hamil menjadi tidak nyaman.
Akan tetapi, pada usia kehamilan 12-20 minggu, berat badan biasanya akan tetap stabil.
Setelah itu, berat badan akan kembali meningkat sekitar 0,5 kg setiap minggunya sampai ke minggu 36 dan sampai saat melahirkan berat badan ibu hamil akan tetap konstan.
Baca Juga: Ibu Hamil Memang Disarankan Tetap Aktif, tapi Bolehkah Berolahraga?
Karena itu jika peningkatan berat badan sesuai dengan saran dokter, maka ibu hamil tak perlu khawatir dengan berat badan setelah melahirkan.
Jadi bila peningkatan berat badan hamil normal, maka "berat" tersebut adalah berat tubuh si bayi dan akan hilang setelah melahirkan.
Ibu hamil memang tak disarankan diet untuk menurunkan berat badan. Namun,jika diet itu untuk tujuan lain maka tentunya boleh-boleh saja dilakukan.
Misalnya, bila diet bertujuan mengurangi gula atau makanan cepat saji dengan alasan kesehatan janin dan diri sendiri, maka ini diperbolehkan.
Meski tidak boleh melakukan diet untuk penurunan berat badan, ibu hamil juga tidak disarankan untuk makan berlebihan.
Makan berlebihan memang tidak baik bagi tubuh, termasuk saat kita sedang hamil. Karena itu pastikan jumlah makanan yang disantap bumil dalam jumlah cukup, serta bergizi dan sehat.
Baca Juga: Ibu Hamil Kekurangan VS Kelebihan Gizi: Mana yang Lebih Bahaya?
Namun, untuk lebih jelasnya dan jika ada masalah berbeda, kita bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terkait diet saat hamil.
Karena, ketika hamil yang terpenting adalah memastikan diri sendirimu dan juga janin dalam kandungan tetap sehat, ya! (*)