Sebab apa yang kita perlihatkan bisa ditiru anak.
Baca Juga: Segera Lapor SPT Tahunan, Ini Batas Waktu Terakhir dan Sanksi Jika Terlambat
- Belajar melalui tokoh idola
Suatu saat, pada masanya anak akan terkagum dengan tokoh tertentu dan menyamakan diri dengan sosok yang disukainya.
Ternyata hal tersebut turut mengembangkan pola emosi anak.
Sebagai orang tua, Kawan Puan dapat mencari tahu sosok itu dan lihatlah bagaimana anak bereaksi.
Tapi harus memilah-milah tokoh tersebut ya, setidaknya harus sesuai dengan norma dan karakter yang ada di lingkungan anak.
Misalnya di Indonesia, orang tua bisa loh mengambil contoh tokoh pahlawan seperti Ir. Soekarno yang bisa berbagai bahasa.
Baca Juga: Salah-salah Bisa Berbahaya, Ini 5 Aturan Pakai Makeup untuk Pemakai Kontak Lens
- Pembelajaran melalui pengkondisian
Dalam metode ini, anak belajar melalui cara asosiasi.
Saat usia dini, emosi anak terbentuk dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan anak.
Misalnya mengelompokkan anak dengan teman sebayanya.
Dengan begitu, secara tidak langsung anak belajar dan mendapat pemahaman dari kondisi yang ada dilingkungannya.
Baca Juga: Dari Popcorn Sampai Keju, Ini 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Diet
- Belajar melalui latihan
Kawan Puan, melatih emosi anak bisa dengan diajari cara bereaksi akan suatu hal.
Dengan memberikan pengarahan yang baik, anak mampu mengkondisikan emosinya.
Cara melatihnya pun ada berbagai macam, sebagai contoh Kawan Puan bisa menggunakan permainan yang menyangkut pengendalian emosi.
Semoga tips di atas membantumu dalam mendidik anak ya Kawan Puan.
Baca Juga: Kenali 8 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Usai Bercinta dengan Pasangan
Perlu diketahui, anak yang punya kemampuan dalam mengelola emosi baik akan mudah menerima orang lain.
Dengan begitu anak akan berkembang dengan kepribadian sosial dan dapat menjalin pertemanan dengan lebih baik.
Niscaya kehidupan sosialnya pun juga baik ya Kawan Puan.
Maka dari itu yuk latih emosi anak sedini mungkin.
(*)