Keringat berlebih
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kulit di sekitar vagina cenderung lebih mudah berkeringat, lho.
Hal itu karena bagian luar organ intim memiliki kelenjar khusus bernama kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar tersebut akan mengeluarkan keringat yang mengandung protein, yang akan diurai oleh bakteri.
Baca Juga: Vaginismus, Disfungsi Seksual yang Membuat Perempuan Merasakan Nyeri Saat Bercinta
Proses inilah yang bisa memicu munculnya aroma pada vagina.
Namun, saat produksi keringat berlebihan, rasa gatal pun kemungkinan besar muncul.
Refleks menggaruk Miss V yang terasa gatal tersebut bisa memicu infeksi dan munculnya bau tak sedap pada vagina.