Parapuan.co - Adanya bakteri Lactobacillus membuat vagina punya aroma yang khas atau dikenal dengan bau alami vagina.
Sekilas tentang Lactobacillus, ini adalah bakteri baik yang berfungsi membatasi pertumbuhan bakeri jahat.
Lactobacillus juga berperan menjaga tingkat keasaman Miss V.
Baca Juga: 5 Tips Minum Kopi untuk Penderita Maag, Salah satunya Pilih Jenis Kopi
Bau alami Miss V adalah hal yang normal, tapi ada beberapa bau atau aroma tertentu dari vagina yang bisa menandakan kondisi kesehatan tertentu.
Salah satunya adalah bau tak sedap dan menyengat.
Munculnya bau menyengat dan kurang sedap pada Miss V ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya 6 hal berikut ini:
Vaginosis bakterialis
Vagina berbau tak sedap dan menyengat juga bisa disebabkan karena kita mengalami vaginosis bakterialis, atau adanya infeksi bakteri pada Miss V yang disebabkan ketidakseimbangan jumlah bakteri alami.
Ini terjadi karena menurunnya jumlah bakteri baik alami, yang menyembabkan pertumbuhan bakteri anaerob meningkat.
Baca Juga: Dwi Handayani Curhat Rindu Menyusui Anak, Kenali Penyebab Depresi Usai Berhenti ASI
Selain aroma yang kurang sedap, gejala infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis juga bisa berupa keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu atau putih susu.
Dilansir dari Kompas.com, gejala ini kita alami bersamaan dengan rasa nyeri dan sensasi perih seperti terbakar pada vagina.
Pakai celana dalam yang kurang tepat
Pemilihan celana dalam sebenarnya adalah hal penting namun sering kita abaikan.
Sebaiknya kita memakai celana dalam yang bahannya mampu menyerap keringat dengan baik dan enggak terlalu ketat.
Bukan tanpa alasan, penggunaan celana dalam yang super ketat dapat menyebabkan frekuensi gesekan di area sekita vagina jadi lebih sering.
Baca Juga: Manfaat Bunga Telang untuk Kesehatan, Salah Satunya Pereda Stres
Alhasil, berbagai macam masalah termasuk iritasi kulit pun sangat mungkin terjadi.
Selain sebabkan iritasi, penggunaan celana dalam yang terlalu ketat juga membuat keringat terperangkap di area Miss V yang lembap.
Kondisi seperti inilah yang bisa jadi tempat jamur berkembang biak, yang akhirnya menimbulkan bau kurang sedap.
Keringat berlebih
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kulit di sekitar vagina cenderung lebih mudah berkeringat, lho.
Hal itu karena bagian luar organ intim memiliki kelenjar khusus bernama kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar tersebut akan mengeluarkan keringat yang mengandung protein, yang akan diurai oleh bakteri.
Baca Juga: Vaginismus, Disfungsi Seksual yang Membuat Perempuan Merasakan Nyeri Saat Bercinta
Proses inilah yang bisa memicu munculnya aroma pada vagina.
Namun, saat produksi keringat berlebihan, rasa gatal pun kemungkinan besar muncul.
Refleks menggaruk Miss V yang terasa gatal tersebut bisa memicu infeksi dan munculnya bau tak sedap pada vagina.
Perubahan hormon
Selain itu vagina yang berbau tak sedap juga bisa terjadi karena perubahan hormon, misalnya selama siklus menstruasi.
Ketika kadar estrogen dalam tubuh seorang wanita meningkat, aroma vagina umumnya akan menjadi lebih tajam atau menyengat.
Baca Juga: Vaginismus, Disfungsi Seksual yang Membuat Perempuan Merasakan Nyeri Saat Bercinta
Ada kemungkinan mengalami Trikomoniasis
Trikomoniasis, adalah salah satu penyakit menular seksual atau infeksi yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis, juga bisa jadi memicu munculnya bau tak sedap dan amis pada vagina.
Gejala terkena Trikomoniasis biasanya disertai dengan munculnya cairan berwarna kuning atau kehijauan, rasa gatal pada vagina, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Namun untuk mengetahuinya secara detail, kita perlu konsultasi ke dokter.
Makanan yang dikonsumsi
Terakhir yang mungkin kerap enggak disadari, makanan yang kita konsumsi juga bisa memengaruhi bau pada Miss V, lho.
Dilansir dari Kompas.com, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dan rempah-rempah beraroma kuat dapat menyebabkan vagina berbau menyengat.
Baca Juga: Vaginismus Bisa Terjadi pada Siapa Saja, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Makanan dan rempah tersebut misalnya cabai, lada, bawang putih, bawang merah, kol, keju, ikan, dan brokoli.
Membatasi konsumsi makanan tersebut jadi salah satu cara mudah untuk mengurangi bau menyengat pada vagina.
Yuk, mulai sekarang lebih aware lagi sama kesehatan dan kebersihan vagina ya!(*)