Dianggap Tidak Berharga, Menjadi Salah Satu Penyebab Inner Child Terluka, Ini Penjelasannya!

Tentry Yudvi Dian Utami - Kamis, 11 Maret 2021
Upset small schoolgirl having trustful conversation with compassionate young mother, sitting together on sofa. Wise mommy comforting soothing little child daughter, overcoming problems at home.
Upset small schoolgirl having trustful conversation with compassionate young mother, sitting together on sofa. Wise mommy comforting soothing little child daughter, overcoming problems at home. fizkes

Orangtua Tidak Memberikan Rasa Aman

Menurut Anas, semua anak yang mengalami pengalaman pahit, kemudian dia tumbuh tanpa atau minim pengalaman merasa aman secara emosi sangat rentang memiliki inner child yang menyakitkan.

“Sehingga segala perkataan dan tindakan orangtua yang membuat anak merasa tidak aman secara emosi, "sesederhana" mengancam akan meninggalkan/mengusir anak sudah membuat anak terluka secara emosi karena merasa tidak aman,”

Baca Juga: Merasa Minder? Ini 4 Cara Agar Kamu Selalu Percaya Diri Setiap Hari

“Apalagi jika sering dilakukan di usia kecil anak Inner child juga bisa terluka ketika kebutuhan emosi yang sudah ada sejak kita bayi sampai dewasa tidak dipahami orangtua sehingga tidak terpenuhi,” jelas Anastasia.

Pengalaman seperti ini biasanya dilakukan oleh orangtua zaman dahulu di mana banyak dari mereka menganggap anak tidak membutuhkan kehadiran emosi. Anak hanya cukup diberi makan dan sekolah saja.