Parapuan.co - Beberapa hari lalu, pasangan musisi Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion mengabarkan bahwa putra mereka, Dia Sekala Bumi sudah disunat.
Hal tersebut membuat warganet bertanya-tanya, pasalnya umur Sekala tergolong masih kecil yaitu belum genap 5 tahun.
View this post on Instagram
Sunat atau dalam bahasa medis dikenal sebagai sirkumsisi, merupakan tindakan medis pengangkatan kulit (kulup) yang menutupi ujung penis, seperti yang dilansir dari Healthline.com.
Kawan Puan, bagi beberapa agama dan masyarakat tertentu, sunat merupakan sebuah kewajiban. Namun di sisi medis, sunat memiliki sejumlah manfaat. Melansir dari Kompas.com, berikut manfaat sunat bagi kesehatan, di antaranya mengurangi terjadinya risiko penyakit seksual menular seperti Human Papilloma Virus (HPV), herpes dan sifilis.
Selain itu, sunat juga bisa menjaga kebersihan alat reproduksi karena penis jadi lebih mudah untuk dibersihkan.
Lalu kapan waktu terbaik anak untuk disunat?
Baca Juga: Anak Mulai Bosan di Rumah Saja? Ajak Ia Lakukan 5 Aktivitas Seru Ini!
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, seperti yang dilansir dari Kompas.com mengatakan bahwa pada dasarnya sunat akan lebih baik jika dilakukan lebih cepat.
Hal tersebut juga sejalan dengan sebuah penelitian yang dilakukan Brian J. Morris dan Thomas E. Wiswell tentang Circumcision and Lifetime Risk of Urinary Tract Infection. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa sunat yang dilakukan pada satu tahun pertama anak mampu menurunkan tingkat infeksi pada saluran kelamin.
Nah jika Kawan Puan ingin menyunatkan anak sedini mungkin, berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan, seperti yang dilansir dari Healthline.com:
1. Persiapkan mental anak
Melansir dari Kompas.com, pada dasarnya ada 3 faktor penting ketika melakukan sunat, yaitu psikologis, anastesi dan bedah.
Faktor psikologis anak penting untuk dipersiapkan karena akan berpengaruh pada saat tindakan sunat dilakukan.
Baca Juga: Dwi Handayani Curhat Rindu Menyusui Anak, Kenali Penyebab Depresi Usai Berhenti ASI
2. Temani anak saat tindakan dilakukan
Sebagai bentuk dukungan, Kawan Puan dan pasangan perlu menemani anak ketika sunat dilakukan. Apalagi ketika usia anak masih tergolong kecil atau bahkan newborn.
Kehadiran orang tua di dekat anak akan membuat mereka lebih tenang dan tindakan sunat bisa dilakukan dengan lancar.
3. Perawatan pascasunat
Kawan Puan perlu menyiapkan beberapa hal untuk merawat anak pascasunat ini. Di antaranya adalah tahu posisi yang benar dalam menggendong anak, proses memandikan, sampai merawat jahitan sunat yang belum kering.
Biasanya dokter atau tenaga medis akan memberi petunjuk bagaimana merawat jahitan pascasunat dan memberikan obat untuk mengantisipasi terjadinya infeksi atau demam pada anak.
Baca Juga: Sabai Khawatir Bjorka Trekking Berdua dengan Ringgo Agus, Ini Manfaat Anak Quality Time dengan Ayah
Jika anak yang disunat sudah bisa berjalan, Kawan Puan juga bisa menyiapkan celana khusus agar menjaga jahitan dari gesekan akibat aktivitas anak.
Penyembuhan pasca sunat ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 10 hari. Namun jika pada rentang waktu tersebut luka di jahitan sunat belum kering, Kawan Puan bisa segera mengonsultasikannya pada dokter.
Bagaimana Kawan Puan, siap menyunatkan anak seperti Ayudia dan Ditto? (*)