Diketahui akurasi dari GeNose mencapai 95 persen dalam mendeteksi keberasaan virus corona dalam embusan napas, seperti dikutip dari Kompas.com, (31/1/2021).
Selain mampu mendeteksi dengan cepat dan akurat, penggunaan alat ini juga lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR.
Alat deteksi ini juga sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Kamis (24/12/2020).
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” kata Prof Dr Eng Kuwat, dikutip PARAPUAN dari laman UGM.
Baca Juga: Pernah Alami Long Covid, Melaney Ricardo Wanti-wanti Masyarakat: Covid-19 Bukan Gimmick
Namun, alat deteksi yang sudah digunakan untuk kereta dan bus ini sempat menuai pro dan kontra.
Efektivitas alat ini sempat diragukan oleh epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono.
GeNose dinilai belum bisa menggantikan pengecekan Covid-19 yang sudah ada, sebab alat ini masih dalam fase eksperimental.
"Jadi janganlah diklaim bahwa alat ini bisa menggantikan tes-tes yang sudah valid. Kalau menurut saya, alat ini masih fase eksperimental, belum selesai, jadi masih belum meyakinkan," kata Pandu dikutip dari laman Kompas.com, (26/1/2021).
Selain itu, pendeteksian dari GeNose yang disebut dengan metode tidak langsung ini menurut Pandu belum efektif untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus SARS-COV-2.