Di Indonesia stratifikasi tersebut terbagi menjadi tiga. Yaitu golongan Eropa, golongan Timur Asing yang pada masa itu didominasi keturunan Tionghoa dan Arab, serta golongan pribumi.
Melangutip Historia, Pelaksanaan Politik Etis, yang memungkinkan kalangan terpandang, termasuk perempuan, mengenyam pendidikan.
Sementara itu, orang-orang Pribumi tidak mendapatkan keistimewaan itu karena berada dalam kelas masyarakat yang paling bawah.
Baca Juga: Meghan Markle Akui Kate Middleton Membuatnya Menangis di Hari Pernikahan
Kolonialisasi ini juga mempengaruhi persepsi pribumi terhadap orang kulit putih.
Luh Ayu Saraswati, dosen Kajian Perempuan Universitas Hawaii mengatakan hal tersebut.
“Kolonialisasi juga masuk di ruang afek, masuk ke ranah emosi. Jadi kita selalu melihat perempuan dan laki-laki yang berkulit terang (putih) berarti mereka superior. Itu sebenarnya sesuatu yang dikampanyekan, bukan secara alamiah atau naluri orang kulit putih lebih pintar atau superior,” kata Luh Ayu pada (12/04/2018)(*)