Jerawat di Punggung Bikin Nggak Pede, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya, Ternyata Kebiasaan Keramas juga Mempengaruhi!

Ragillita Desyaningrum - Senin, 15 Maret 2021
Jerawat punggung
Jerawat punggung everydayhealth.com

Parapuan.co – Jerawat bukan hanya muncul di wajah, melainkan di beberapa bagian tubuh lain seperti di dada dan punggung.

Jerawat yang muncul di punggung akhirnya membuat kita tidak percaya diri untuk memakai pakaian dengan punggung terbuka.

Melansir Healthline, jerawat punggung dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah genetik, efek samping obat, hormon, keringat, dan stres.

Bahkan, beberapa penelitian juga menemukan adanya kaitan antara makanan dengan munculnya jerawat di punggung.

Baca Juga: Beda Warna Beda Kandungan, Yuk Kenali Karakter Gizi pada Buah dan Sayuran Ini

Berdasarkan American Academy of Dermatology, mengonsumsi beberapa makanan berkarbohidrat seperti roti atau keripik kentang dapat meningkatkan kadar gula darah yang memicu timbulnya jerawat di punggung.

Selain itu produk susu juga disebut dapat memicu jerawat di punggung.

Nah, untuk mengurangi jerawat di punggung, ada beberapa kebiasaan yang dapat kita lakukan di rumah, yaitu:

Mandi setelah berolahraga

Berolahraga membuat tubuh kita berkeringat sehingga memicu pertumbuhan jerawat di punggung akibat keringat yang dibiarkan terlalu lama.

Oleh karena itu, segeralah mandi setelah selesai berolahraga.

Hindari menggunakan pakaian olahraga yang sulit menyerap keringat karena baju yang lembab juga dapat menyebabkan jerawat di punggung.

Baca Juga: Indonesia Dapat Pujian WHO Usai Datangkan Vaksin AstraZeneca

Eksfoliasi

Melakukan eksfoliasi pada punggung setidaknya satu kali dalam seminggu bermanfaat untuk menghilangkan kotoran dan minyak di permukaan kulit.

Sebab, jika kotoran dan minyak tersebut dibiarkan mengendap terlalu lama dapat menyebabkan jerawat di punggung.

Untuk melakukan eksfoliasi, pilihlah scrub yang mengandung salicylic acid juga dapat mengurangi sel kulit yang mati yang bisa menyumbat pori-pori kulit.

Mengenakan pakaian yang longgar

Seperti yang sebelumnya telah disebutkan, pakaian bisa memicu pertumbuhan jerawat di punggung, terutama saat berolahraga.

Pakaian olahraga yang ketat dan terbuat dengan bahan yang menyerap keringat diyakini sebagai salah satu penyebab jerawat di punggung.

Oleh karena itu, pakailah pakaian longgar baik saat rutinitas sehari-hari atau saat olahraga supaya kulitmu dapat bernapas dan keringat tidak mengendap di balik pakaianmu.

Baca Juga: Waspadai dan Kenali PMDD, Pra-Menstruasi yang Bisa Ganggu Mental

Mencoba produk tea tree oil

Tea tree oil saat ini sudah banyak sekali terkandung dalam berbagai produk kecantikan mulai dari sabun hingga lotion.

Tidak mengherankan, sebab tea tree oil telah diyakini dapat mengatasi berbagai masalah kulit termasuk jerawat di punggung.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa tea tree oil dapat mengobati jerawat dengan membunuh bakteri penyebab jerawat.

Menghindari punggung dari rambut

Jika kamu mempunyai rambut panjang hingga menyentuh punggung, mungkin ini salah satu faktor yang dapat memicu jerawat di punggung.

Hal ini dikarenakan rambut panjang dapat mentransfer kotoran dan minyak pada punggung sehingga memicu jerawat.

Nah, untuk menghindari risiko ini, kamu bisa menguncir rambutmu hingga tidak menyentuh punggung, terutama ketika musim panas.

Baca Juga: Bahaya! Dehidrasi Bisa Picu Kecemasan Hingga Ganggu Aktivitas Otak

Perhatikan kebiasaan keramas

Melansir Kompas.com, urutan ketika keramas dapat mempengaruhi pertumbuhan jerawat di punggung.

Menurut seorang dermatologist, Christie Kidd, urutan yang benar dalam keramas adalah mencuci rambut dengan shampoo, bilas, aplikasikan kondisioner, lalu bilas kembali.

Sebagian orang masih sering salah dengan urutan ini dengan mengaplikasikan kondisioner, lalu menyabuni tubuh sambil menunggu kondisioner menyerap.

Padahal, menunggu kondisioner terlalu lama dapat membuat minyak kondisioner menyerap ke kulit punggung dan menyumbat pori-pori. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja