Sering Sedih Karena Masa Lalu? Ini 5 Tips Untuk Berdamai Dengannya!

Firdhayanti - Selasa, 16 Maret 2021
ilustrasi perempuan bahagia
ilustrasi perempuan bahagia Pexels

Menurut psikolog klinis Carla Manly PhD, saat rasa sakit emosional kita muncul, alih alih berbicara 'kenapa hal ini terjadi padaku?' cobalah ucapkan 'karena masalah ini, aku beruntung dapat menemukan jalan hidup baru yang baik sekarang'. 

Membicarakan hal positif pada dapat membantu pikiran kita lebih baik lho, Kawan Puan. 

Jangan Bandingkan dengan Orang Lain

Dalam masa seperti ini, ada baiknya kita menunjukkan kebaikan dan kasih sayang kepada diri sendiri.

Seperti kata Lisa Olivera, seorang terapis pernikahan dan keluarga bahwa memperlakukan diri kita sendiri harus seperti kita memperlakukan seorang teman dengan menenangkan diri sendiri. Hindari juga membandingkan perjalanan kita dan perjalanan orang lain.

“Sakit hati tidak bisa dihindari, dan kita mungkin tidak bisa menghindari rasa sakit; namun, kita dapat memilih untuk memperlakukan diri kita sendiri dengan baik dan penuh kasih ketika itu datang,” jelas Olivera.

Maafkan Diri Sendiri

Menunggu orang lain untuk meminta maaf dapat menghambat kita untuk melepaskan masa lalu. Makanya, kita harus berusaha untuk memaafkan diri kita sendiri.

Memaafkan sangat penting untuk proses penyembuhan lho, Kawan Puan. Memaafkan diri sendiri dapat melepaskan amarah, rasa bersalah, malu, sedih, atau perasaan lain yang mungkin kamu alami. 

Cari Dukungan Orang Terdekat 

Tip ini sederhana namun dapat membantu kita melewati banyak rasa sakit. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menjalani hidup sendiri. Selain itu, kita juga tidak bisa mengharapkan diri kita sendiri melewati rasa sakit kita.

“Membiarkan diri kita bersandar pada orang yang kita cintai dan dukungan mereka adalah cara yang luar biasa. Tak hanya mengurangi kesendirian, tetapi juga untuk mengingatkan kita tentang kebaikan yang ada dalam hidup kita,” jelas Carla. 

Baca Juga: Cobalah 4 Tips Ini untuk Membantumu Move On dari Mantan Kekasih

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini