Tak hanya di Inggris, peningkatan insomnia pun terjadi di negara asal virus corona, yakni China.
Kasus insomnia yang semula 14,6% meningkat menjadi 20% selama lockdown.
Bahkan, kata 'insomnia' juga banyak dicari di Google pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Insomnia di Masa Pandemi? Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Sulit Tidur
Lantas, apa yang membuat insomnia meningkat di saat corona, hingga memunculkan kondisi coronasomnia?
Ternyata, ada banyak hal.
Mulai dari stres akibat pekerjaan yang kini harus dilakukan secara daring, pembatasan kegiatan di luar, waktu menatap gawai yang kini menjadi lebih lama, hingga berkurangnya waktu untuk bergaul atau berinteraksi secara tatap muka dengan orang terdekat.
Banyaknya tekanan serta ketakutan selama pandemi memicu seseorang mengalami stres hingga memengaruhi kualitas tidurnya.