Parapuan.co - Saat ingin berumah tangga, rasanya bukan hanya keterbukaan soal perasaan saja yang perlu kita lakukan, melainkan juga keterbukaan soal finansial.
Sebab, masih banyak pasangan yang belum atau tidak mau terbuka, apalagi soal keuangan pribadi.
Alasannya pun ada berbagai macam, mungkin takut disalahgunakan atau bahkan memiliki masalah finansial.
Mungkin hal ini normal, tapi ketika kamu sudah merencanakan pernikahan, sebaiknya mulailah terbuka akan masalah keuangan.
Agar lebih nyaman berdiskusi perihal keuangan, PARAPUAN mau memberikan tips.
Melansir dari Kompas.com berikut ini tentang bagaimana membangun dan merencanakan masa depan sebelum menikah:
Baca Juga: Ini 5 Tips Efektif Untuk Bicarakan Keuangan dengan Pasanganmu
1. Diskusikan apa yang direncanakan 5 atau 10 tahun mendatang
Kamu bisa mengajak pasangan untuk berdiskusi terlebih dahulu. Mulailah dengan perencanaan masing-masing.
Apakah langsung memilih untuk mempunyai anak atau ingin studi lebih lanjut dalam beberapa tahun ke depan.
Kamu dan pasangan perlu berbicara tentang mimpi, harapan, dan cita-cita.
Sebelum memutuskan, coba urutkan prioritas mana yang harus diraih terlebih dulu.
Selanjutnya, sepakati hal yang telah didiskusikan bersama pasangan sebelum menikah.
2. Aset yang dimiliki
Sebagai pasangan yang akan menikah, kamu dan calon suami harus terbuka akan kondisi finansial yang sesungguhnya.
Seandainya kamu atau pasangan memiliki aset yang dilindungi, coba pertimbangkan apakah perlu membuat perjanjian pranikah atau tidak.
Selain itu coba bicarakan pada pasangan apakah salah satu diantara kalian adan yang memiliki utang dengan bunga tinggi.
Sebaiknya lunasi utang sebelum pernikahan terjadi.
Baca Juga: Perlukah Membuat Perjanjian Pranikah Sebelum Menikah? Simak Alasannya
3. Toleransi hubungan
Percayalah Kawan Puan, dalam suatu hubungan pasti ada pihak penabung dan pemboros.
Tapi tenang, bukan berarti hubungan kalian akan hancur, alangkah baiknya coba perbaiki komunikasi kalian berdua agar bisa berkompromi.
Kawan Puan, kamu dan pasangan perlu saling terbuka untuk memahami sudut pandang satu sama lain dan hindari memaksakan kehendak kalau caramu mengelola keuangan adalah yang paling benar.
4. Riwayat kredit
Ada alasan mengapa menikah dengan seseorang yang memiliki riwayat kredit baik jadi penting.
Pertama, kemungkinan kamu dan pasangan mulai menggabungkan kewajiban setelah menikah.
Akan menjadi baik pula jika seluruh jumlah, biaya, dan jenis utang yang dimiliki terungkap.
Baca Juga: 3 Alasan Perempuan Perlu Mandiri Finansial, Bisa Memberikan Kekuatan untuk Memilih
Di sisi lain coba perhatikan reaksi pasanganmu terhadap utang yang dimiliki.
Lihat apakah dia menghargai atau cenderung tak peduli.
Sebab utang pribadi dari kedua belah pihak, pastinya akan berpengaruh pada keuangan rumah tangga ke depannya.
5. Di mana akan tinggal
Diskusikan bersama pasangan perihal tempat yang ditinggali setelah menikah.
Apakah akan membeli rumah dan diskusikan uang muka serta cicilannya.
Pastikan cicilan sesuai dengan pendapatan kalian, sehingga tak merasa terlalu terbebani.
Dalam proses pembayaran uang muka pun sebaiknya dipertimbangkan, umumnya yakni 20 persen dari harga asli rumah.
Di samping itu, coba tentukan prioritas barang apa saja yang akan masuk rumah.
Baca Juga: Bukan Cuma Masa Pacaran Saja, Ini Manfaat Kencan Setelah Menikah
6. Membagi tanggung jawab keuangan
Bicarakan dengan pasangan bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik.
Ada yang mennggabungkan keuangan, ada pun yang tetap dengan rekening sendiri untuk memisahkan pengeluaran untuk rumah tangga dan individu.
Pilih opsi yang terbaik ya Kawan Puan, namun tetap ingat, jangan lupa untuk menabung. (*)