Parapuan.co - Tidak semua orang bisa mendapatkan kehamilan dan momongan dengan cepat. Sebagian harus berusaha dengan lebih.
Salah satu usaha yang bisa Kawan Puan lakukan untuk mendapatkan anak ialah mengikuti program kehamilan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Namun, sebelum kamu mencoba untuk melakukan program ini, kamu perlu tahu lebih dulu apa saja tahapan yang akan kamu lalui nanti.
Baca Juga: Tak Cuma Dukungan Keluarga, Perhatikan Hal Ini Supaya Siap Jalani Kehamilan
Melansir dari Tabloid Nova Edisi 1727, PARAPUAN telah merangkum enam tahapan program bayi tabung untuk Kawan Puan yang tergerak melakukannya. Simak, yuk!
1.Pemeriksaan awal
Kita dan pasangan akan menjalani pemeriksaan secara menyeluruh yang meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui cadangan ovarium.
Lalu, akan ada pemeriksaan kondisi organ reproduksi perempuan, serta analisis semen untuk mengetahui kualitas sperma pria.
2.Stimulasi ovarium
Kita akan disuntik dengan obat pembesar telur. Tindakan ini bertujuan untuk merangsang telur atau folikel agar membesar dan matang.
Semakin banyak folikel matang dan berkembang, maka semakin tinggi kemungkinan didapatkan sel telur berkualitas baik untuk digunakan dalam proses IVF.
3.Menjaga folikel tumbuh dan berkembang tepat waktu
Untuk memastikan hal tersebut, diperlukan penyuntikan hormon yang dilakukan selama 10-12 hari, agar sel telur dapat berkembang sampai matang.
Baca Juga: Sedang Merencanakan Program Kehamilan? Coba 5 Jenis Olahraga Ini Yuk
Di samping itu, akan dilakukan penyuntikan obat untuk mencegah peningkatan hormon luteinizing hormone (LH), sehingga folikel yang membesar tidak pecah sebelum waktunya.
4.Pengambilan sel telur (ovum pick-up)
Sel telur atau oosit yang sudah matang diambil dengan menggunakan jarum khusus, kemudian dibawa ke laboratorium embriologi.
Tindakan ini dilakukan dengan anestesi di kamar operasi khusus.
5.Menyatukan sel telur dan sperma
Pada hari yang sama dengan ovum pick-up, sel telur yang berkualitas baik akan dipertemukan dengan sperma terpilih dari calon ayah.
Kemudian, dikembangkan dalam inkubator. Seleksi sel telur dan sel sperma dilakukan di laboratorium dengan bantuan mikroskop khusus.
6.Transfer embrio ke dalam rahim
Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio dalam 3-5 hari. Lalu, akan dilakukan seleksi kembali untuk memilih embrio terbaik.
Baca Juga: Kenali Risiko Kehamilan Anak Kembar, dari Prematur Hingga Darah Tinggi
Pemindahan embrio ke rahim calon ibu umumnya dilakukan pada hari ketiga atau kelima dan diharapkan bisa tubuh dan berkembang dengan baik seperti kehamilan alami.
Bila dari hasil pembuahan tersebut terdapat banyak embrio yang berhasil dibuahi, maka sisa embrio dapat dibekukan dalam nitrogen cair, untuk ditransfer kembali saat diperlukan.
Selanjutnya, dua minggu setelah tindakan transfer embrio, darah kita diperiksa untuk mengetahui kadar kehamilan (hCG) guna menentukan keberhasilan kehamilan.
Sementara proses menunggu ini berjalan, kita bisa beraktivitas seperti biasa dengan menghindari faktor penyebab kegagalan, termasuk stres. (*)