6 Tips Agar Terhindar dari Pelaku Pelecehan Seksual di Tempat Umum

Anna Maria Anggita - Sabtu, 27 Maret 2021
Ilustrasi tindak pelecehan seksual
Ilustrasi tindak pelecehan seksual Kompas.com

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dialami oleh seorang perempuan dengan akun instagram @sharoonmathleen9.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dear Catcallers Indonesia (@dearcatcallers.id)

 

Kasus ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram @dearcatcallers pada Jumat (26/03/2021).

Untungnya korban segera menyadari keanehan di dalam toilet, sehingga pelaku pun tak mendapatkan hasil. 

Sebagai akibatnya, pelaku mendapat ganjaran dari banyak warganet di media sosial.

Baca Juga: Alami Pelecehan Seksual? Ini Beberapa Hal yang Dapat Kamu Lakukan

Melihat kasus ini, sebagai perempuan, rasanya sedih ya, Kawan Puan.

Maka dari itu, hendaknya kita harus selalu waspada akan apa pun yang ada di sekitar kita, ya.

Melansir dari Brussel Express, berikut ini adalah beberapa tips agar kita terhindar dari pelecehan seksual saat berada di tempat umum:

1. Bawa ransel

Kawan Puan, saat kamu berada di tempat umum, yang paling rentan dijamah oleh orang lain adalah bagian punggung ke bawah.

Ini karena bagian belakang tubuh merupakan sisi buta karena sulit untuk kita perhatikan.

Umumnya para pelaku pelecehan seksual memanfaatkan peluang tersebut loh, Kawan Puan.

Mungkin saja, pantat menjadi salah satu sasarannya.

Agar terhindar dari pelaku, kamu bisa menggunakan tas punggung saat di tempat umum.

Tas punggung atau ransel ini berguna sebagai pembatas untuk melindungi bagian belakang tubuhmu dari si tangan jahat.

Dengan begitu, pelaku pelecehan seksual butuh upaya ekstra atau bahkan akan batal melakukan aksinya.

Selain digunakan di area punggung, ransel bisa ditaruh di bagian depan tubuh jika memang kamu berada di tengah situasi di mana area depan lebih rentan terkena risiko pelecehan.

2. Cari posisi strategis

Di tengah situasi yang ramai, sebaiknya Kawan Puan berdiri dengan posisi punggung menghadap ke dinding atau struktur fisik seperti meja.

Misalnya saat kamu menunggu bus, alangkah baiknya kamu berada di halte saja sampai bus tiba.

Pastikan posisi punggung menghadap ke dinding pembatas halte ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Catat! Saksi Pelecehan Seksual di Ruang Publik Bisa Melakukan Hal Ini

3. Gunakan lengan sebagai perisai

Menyilangkan lengan di depan dada merupakan salah satu cara untuk mencegah pelecehan seksual loh.

Atau misalkan kamu berada di dalam bus yang penuh dengan penumpang.

Kamu perlu berpegangan palang vertikal atau gantungan tangan (handlegrip) yang ada di bus dengan satu tangan.

Lalu satu tangan lainnya letakkanlah di bagian dada.

4. Tutup telingamu

Umumnya para catcaller akan memberikan beberapa komentar cabul, tujuannya agar membuat mereka berkuasa dan kamu pun merasa takut.

Untuk mengurangi risiko tersebut, sebaiknya kamun menggunakan earphone atau headphone.

Tujuannya yakni agar kamu tak menarik lagi bagi pelaku pelecehan, jadi ketika mereka memanggil-manggilmu, kamu akan tetap fokus pada diri sendiri.

Akan tetapi, Kawan Puan, perlu bijaksana ya saat menggunakan penutup telinga, baca situasi jika memang aman lepas saja, agar kamu tetap sadar akan lingkungan sekitar.

5. Manfaatkan benda yang ada di sekitarmu

Membaca buku atau menggunakan ponsel saat di tempat umum.

Mungkin ini terlihat sederhana ya Kawan Puan, meskipun begitu cara ini cukup efektif agar terhindar dari pelaku pelecehan.

Intinya adalah tempatkan barang atau apa pun yang bisa memberimu jarak agar jauh dari tangan jahat.

Selain itu jikalau kamu menggunakan tas bahu dan tote bag posisikan di depan badan saja.

Baca Juga: Pintu Toilet Didobrak, Ini Kronologi Pelecehan Seksual yang Dialami Dinda Shafay

6. Arahkan kamera pada pelaku

Catat, pelaku eksibisionis senang mengejutkan para korbannya.

Mereka akan mendapat kepuasan karena korban menjadi tak nyaman.

Namun, sebagai perempuan hebat, kamu jangan takut ya, Kawan Puan.

Keluarkan ponselmu dan arahkan kamera pada si pelaku.

Dengan begitu pelaku akan merasa terintimidasi, jangan lupa untuk direkam ya.

Alhasil kamu memiliki bukti kuat untuk melacak si pelaku dan kamu pun bisa melawannya.

Hasil rekaman pun bisa kamu distribusikan secara online, dengan tujuan untuk memberi wawasan kepada perempuan lainnya untuk lebih berhati-hati. (*)

Sumber: Brussel Express
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kurikulum Merdeka Beri Literasi Finansial untuk Siswa, Bagaimana Aplikasinya?