Parapuan.co - Pernah mengalami sakit kepala setelah menangis?
Jika iya, Kawan Puan tidak sendiri. Menangis merupakan respon alamiah yang terjadi akibat emosi yang diluapkan.
Menangis membantu kita memproses emosi, merasakan kesedihan, serta menghilangkan stres dan kecemasan.
Biasanya kita menangis setelah mengalami kejadian yang cukup menyakitkan.
Namun, setelah menangis kita bisa merasa pusing atau sakit kepala dan dehidrasi.
Apakah Kawan Puan pernah bertanya-tanya, bagaimana pusing bisa terjadi setelah menangis?
Melansir dari laman POPSUGAR, berikut pemaparan dokter tentang bagaimana menangis bisa menyebabkan pusing dan bagaimana mengatasinya.
Baca Juga: Kekeringan di NTT, Warga Harus Tempuh 1 KM untuk Ambil Air Bersih
Alasan ilmiah pusing terjadi setelah menangis
Menangis bisa membuat tubuh stres yang dianggap salah satu alasan penyebab pusing atau sakit kepala.
Emosi seperti stres dapat memicu proses di otak yang bisa menyebabkan sakit kepala.
"Menangis dapat diakibatkan oleh stres yang dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres, termasuk kortisol. Hormon stres ini dapat menyebabkan sakit kepala bersamaan dengan pilek dan hidung tersumbat," kata Javeed Siddiqui, MD, MPH, salah satu pendiri dan kepala petugas medis di TeleMed2U, dilansir dari laman POPSUGAR.
Baca Juga: Merasa Stres Selama Pandemi? Coba Redakan dengan Kegiatan Bersih-Bersih Rumah
Intensitas stres dan durasi menangis bisa memengaruhi tingkat sakit kepala yang kamu alami.
Namun, belum ada mekanisme pasti tentang bagaimana durasi menangis dapat menyebabkan sakit kepala.
Bagaimana mengatasi sakit kepala akibat menangis?
Natasha Bhuyan, MD Direktur Medis Regional di West Coast One Medical mengatakan bahwa, untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara istirahat dan hidrasi.
"Beberapa peneliti menyarankan untuk mengurangi ketegangan supaya dapat mengurangi hormon stres dan dapat membantu menghilangkan sakit kepala," tambah Dr. Javeed.
Baca Juga: 5 Bahaya Tidur Terlalu Lama, Salah Satunya Bikin Sakit Kepala
Ia menambahkan, mengompres air dingin di bagian mata atau belakang leher juga bisa membantu.
Beberapa orang mungkin terbantu dengan obat anti-inflamasi nonsteroid atau NSAID untuk mengobati nyeri, demam, dan lainnya. Namun, pemakaian obat harus disertai dengan resep dokter ya, Kawan Puan.
Kalau Kawan Puan punya kekhawatiran seperti sakit kepala yang tidak kunjung sembuh dengan intensitas yang sering setelah menangis, konsultasikan ke dokter, ya! (*)