Apa Itu Dana Darurat? Kulik Definisi, Besaran, dan Cara Menyiapkannya

Shenny Fierdha - Senin, 29 Maret 2021
Ilustrasi menyisihkan uang untuk berbagai keperluan termasuk dana darurat
Ilustrasi menyisihkan uang untuk berbagai keperluan termasuk dana darurat APKPure.com

Parapuan.co - Dalam menghadapi ketidakpastian hidup yang bisa kapan saja terjadi, kita sebaiknya punya dana darurat.

Terlebih situasi pandemi COVID-19 membuat segalanya tak menentu, seperti kita atau pasangan tiba-tiba mengalami pemotongan gaji, bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Supaya kita siap secara finansial untuk menghadapi bermacam kejadian buruk dalam hidup, kita harus punya dana darurat.

Baca Juga: Ini Dia 10 Kategori yang Harus Masuk dalam Catatan Anggaran, Apa Saja?

Mungkin Kawan Puan sendiri bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan dana darurat?

Nah, supaya tidak bingung, mari simak penjelasan berikut mengenai dana darurat, ya.

Pengertian Dana Darurat

Melansir dari situs Investopedia.com, dana darurat adalah uang yang dikumpulkan dan hanya digunakan saat sedang mengalami masalah finansial.

Tujuannya supaya kita dapat memenuhi biaya pengeluaran hidup yang bersifat darurat.

Baca Juga: Kakeibo: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga ala Jepang untuk Berhemat

Biaya-biaya tersebut bisa berupa biaya berobat karena sakit parah atau kecelakaan, biaya makan sehari-hari yang harus tetap ada meski terkena PHK, dan sebagainya.

Selain itu, kita sebaiknya menyimpan dana darurat di rekening lain yang terpisah dari rekening untuk kebutuhan nondarurat agar dana darurat tidak terpakai sebelum waktunya.

Berapa Dana Darurat yang Harus Disiapkan?

Masih dari Investopedia.com, sebetulnya tidak ada besaran baku mengenai berapa banyak uang yang harus kita siapkan untuk dana darurat.

Ini karena ragam kebutuhan hidup setiap orang berbeda-beda sehingga besar pengeluaran untuk memenuhi total biaya kebutuhan hidup pun berbeda.

Selain itu, penting diingat bahwa total biaya kebutuhan hidup orang yang masih lajang dengan yang sudah menikah, apalagi yang sudah punya anak, juga tidak sama.

Baca Juga: 4 Tips Hemat tapi Tetap Bisa Bersenang-senang Setelah Gajian

Umumnya, orang yang belum menikah pengeluarannya lebih sedikit dibanding mereka yang telah berkeluarga dan dikaruniai buah hati.

Ini lantaran individu lajang cukup memenuhi kebutuhan perutnya sendiri, sementara mereka yang sudah menikah harus mencukupi kebutuhan hidup diri sendiri serta pasangan dan anaknya.

Kendati demikian, Investopedia.com menyarankan agar dana darurat kita cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup selama tiga sampai enam bulan ke depan.

Bagaimana Cara Menyiapkan Dana Darurat?

Situs tips keuangan Daveramsey.com membagikan tiga langkah yang bisa diikuti untuk menyiapkan dana darurat.

Baca Juga: Mau Gampang Dapat Kerja Lewat Media Sosial? Ini 5 Strategi Jitunya!

Pertama, kita harus tetapkan anggaran dan mengeluarkan uang sesuai anggaran itu pula.

Anggaran yang dimaksud adalah anggaran hidup sehari-hari ketika sedang tidak mengalami kondisi darurat.

Dalam anggaran tersebut, tuliskanlah berapa besar pemasukan kita per bulan beserta pengeluarannya.

Rincikan semua jenis dan besaran pengeluaran tersebut, seperti konsumsi Rp2 juta per bulan, transportasi Rp1,5 juta per bulan, dan seterusnya.

Baca Juga: Ingin Menabung Emas? Ini Cara Buka Tabungan Emas dan Waktu Terbaiknya

Kedua, tetapkan target besaran uang yang harus ditabung setiap bulan.

Usai membuat anggaran detail yang memuat besar pemasukan serta berbagai jenis dan besaran pengeluaran per bulan di langkah pertama, sisihkanlah sisanya untuk ditabung.

Sisa uang tersebut kita simpan sebagian untuk tabungan nondarurat, dan sebagian lagi untuk dana darurat.

Agar lebih jelas, tabungan nondarurat dimaksudkan untuk keadaan yang tidak darurat tapi tetap penting di masa depan, misalnya biaya anak masuk sekolah.

Berapapun besaran uang yang kita tetapkan untuk ditabung sebagai tabungan nondarurat dan dana darurat, kita tetap harus disiplin, ya.

Baca Juga: Mau Ikutan MLM? Wajib Pelajari 3 Hal Ini Supaya Tidak Salah Pilih

Maksudnya, disiplin menyisihkan uang sesuai dengan besaran uang yang sudah ditetapkan setiap bulannya.

Ketiga, sesuaikan besaran yang mau ditabung kemudian.

Walau di tahap kedua kita sudah menetapkan besaran uang untuk tabungan nondarurat dan dana darurat, namun seiring waktu besaran keduanya bisa bertambah.

Sebab, bisa jadi suatu ketika kita atau pasangan mendapat kenaikan gaji atau pindah ke pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi.

Baca Juga: Akhir Bulan Anti Merana, Simak Tips Atur Gaji Supaya Tak Cepat Tongpes

Semua itu membuat kita bisa menyisihkan uang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan jumlah dana darurat kita.

Kalau kita atau pasangan tidak mengalami hal-hal yang dapat meningkatkan penghasilan seperti itu, sebagai gantinya, kita bisa menghemat pengeluaran.

Dengan begitu, kita bisa menyisihkan uang dengan nominal yang lebih besar di kemudian hari.

Nah, kalau Kawan Puan belum menyiapkan dana darurat, yuk segera siapkan supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup jika sewaktu-waktu tertimpa musibah.

(*)

Sumber: investopedia.com,www.daveramsey.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria