Yuk Kenali Lima Tahap Kesedihan, dari Penyangkalan Sampai Penerimaan

Anna Maria Anggita - Selasa, 30 Maret 2021
Ilustrasi menangis
Ilustrasi menangis thelist.com

Parapuan.co - Kawan Puan, pernah enggak sih kamu merasakan duka yang sangat mendalam, bisa jadi karena pengalaman pribadi yang dialami.

Seperti putus cinta atau pun kehilangan seseorang yang sangat berarti bagi hidupmu.

Kesedihan yang timbul ini sangat wajar bila terjadi lo, Kawan Puan.

 

Baca Juga: Jangan Terlalu Lama Bersedih, Ini 5 Cara Ampuh Agar Segera Bangkit!

Di sisi lain, ternyata ada teori yang menjelaskan tentang tahap kesedihan saat mengalami kehilangan.

Teori ini dipaparkan oleh seorang psikiater bernama Elisabeth Kübler-Ross.

Umumnya teori ini dikenal dengan stages of grief, penasaran kan?

Melansir dari Greatist, berikut ini kelima tahapnya, yuk simak:

1. Penyangkalan (Denial)

Penyangkalan merupakan reaksi yang sangat normal ya, Kawan Puan.

Bentuk dari penyangkalan seperti tiba-tiba mati rasa, shock, dan hal lainnya yang membuatmu merasa tidak percaya atas kehilangan yang dialami.

Percaya atau tidak, tahap denial ini ternyata membantumu meredamkan rasa sakit atas apa yang terjadi dalam dirimu.

 

Baca Juga: Jadi Saling Membenci, Ini Tanda Hubunganmu dan Pasangan Akan Berakhir

2. Kemarahan (Anger)

Marah merupakan reaksi yang muncul akibat dari adanya frustasi berlebihan.

Tenang saja, Kawan Puan, jika kamu ingin meluapkan kemarahan akan sesuatu hal itu wajar saja ya.

Sebab, kita perlu menyesuaikan dan beradaptasi pada kenyataan yang baru.

Mungkin saja kamu akan menyalahkan keadaan akan situasi yang tengah dihadapi, tapi secara perlahan cobalah untuk berpikir rasional ya, Kawan Puan.

3. Tawar-menawar (Bargaining)

Orang berduka dengan cara yang berbeda-beda, misalnya ketika belum menerima situasi tertentu akan timbul pengandaian di pikirannya.

Contohnya seperti "Seandainya saja kalau aku tak terlalu sibuk, mungkin dia enggak akan pergi," atau " Kalau saja aku tak melakukan hal itu, mungkin orangtuaku tak akan kecewa," dan berbagai pengandaian lainnya.

Atau bisa jadi kamu berdoa kepada Tuhan dan masih tawar-menawar akan hal yang sudah terjadi.

 

Baca Juga: Tanda Kamu Sudah Siap Kembali Jalin Hubungan Setelah Putus Cinta

4. Depresi (Depression)

Setelah melewati tiga tahap sebelumnya, terutama saat emosimu mulai bisa terkontrol, mungkin kamu akan dihadapkan dengan hal lainnya yakni depresi.

Depresi merupakan salah satu tahap kesedihan yang paling bisa dikenali.

Saat mengalami depresi kamu akan diselimuti oleh beban berat dan juga kelelahan.

Selain itu ada rasa tak berdaya yang timbul.

Namun, jikalau saja kamu sudah tak sadar akan dirimu sendiri, alangkah baiknya minta tolong orang-orang terdekatmu atau pun minta bantuan psikolog ya, Kawan Puan.

5. Penerimaan (Acceptance)

Pada tahap penerimaan ini, bukan berarti kamu sudah bangkit sepenuhnya ya, Kawan Puan.

Tahap ini lebih mengarah kepada kamu yang sudah berhasil menerima kenyataan akan apa yang terjadi di hidupmu.

Jikalau seandainya rasa sedih itu timbul kembali, tak apa, Kawan Puan.

Karena dengan ini kamu akan belajar memahami situasi dan mencoba untuk segera keluar dari fase kehilangan ini.

Baca Juga: Menjelang Puasa 2021, Ini 13 Imbau Hadapi Ramadan Saat Pandemi, Termasuk Soal Vaksin dan Buka Bersama

Jadi, ketika Kawan Puan, sudah berhasil menerima segala kenyataan yang ada maka hal yang ada dalam pikiranmu yakni " Mungkin jalan ini adalah hal yang terbaik."

"Aku merasa beruntung dan bisa belajar banyak hal dari peristiwa itu."

Nah, Kawan Puan, penjelasan kelima tahap kesedihan di atas bisa membantumu agar menjadi perempuan yang lebih tangguh dan kuat ya.

Perlu dicatat juga, tak semua orang mengalami kelima hal tersebut secara berurutan ya. 

Di samping itu ada lo yang prosesnya tawar-menawar dulu, baru setelah itu penyangkalan.

Meskipun begitu, tak apa, nikmati saja kesedihan terlebih dahulu ya, setelah itu ayo segera bangkit ya, Kawan Puan. (*)

 

Sumber: greatist.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

4 Momen Memukau di Konser Isyana, Dari Duet hingga Kehangatan Keluarga