Bedong Bayi Bikin Kaki Lurus, Benarkah? Ini Tips Membedong Bayi dari Ahlinya

Ratu Monita - Rabu, 31 Maret 2021
Bedong bayi Love To Dream
Bedong bayi Love To Dream

Parapuan.co - Membedong bayi sudah menjadi kebiasaan turun-temurun sejak dahulu.

Konon hal ini dipercaya mampu membuat kaki bayi menjadi lurus, sebab umumnya bayi yang baru lahir memiliki bentuk kaki seperti katak.

Faktanya hal tersebut hanyalah mitos menurut para ahli kesehatan.

Baca Juga: Stop Kebiasaan Cium Bayi Orang Lain, Ini 4 Bahaya yang Bisa Berakibat Fatal

Justru memaksakan posisi kaki bayi untuk lurus dapat membahayakan kondisi tulang kaki si kecil, seperti dislokasi.

Sebenarnya, membedong bayi juga memiliki manfaat yakni memberikan rasa nyaman dan kehangatan pada bayi seperti saat ia dalam dekapan ibu.

Selain itu, membedong bayi dapat meredam refleks moro pada bayi baru lahir.

Sebagai informasi, refleks moro merupakan respon tiba-tiba dari bayi baru lahir yang disebabkan oleh suara atau gerakan yang mengejutkan.

Baca Juga: Tak Cuma Menguap, Tanda Jika Bayi Terlalu Lelah Juga Bisa Diketahui Melalui Hal Ini

Menurut dokter spesialis anak di Rumah Sakit Brawijaya Saharjo, dr. Meridhania Andina, Sp.A, M.Kes. dalam acara peluncuran virtual koleksi Love To Dream, menjelaskan terdapat tips membedong bayi.

1.  Perhatian jenis bahan bedong

Sebelum memakaikan bedong pada si kecil, perhatikan jenis bahan pada kain bedong.

Mengingat tujuan dari membedong untuk memberikan rasa nyaman dan kehangatan, pastikan untuk memilih bedong dengan bahan yang mudah menyerap keringat, apalagi Indonesia adalah negara yang tropis.

bayuBaca Juga: Tak Cuma Menguap, Tanda Jika Bayi Terlalu Lelah Juga Bisa Diketahui Melalui Hal Ini

2. Bagian leher ke atas sebaiknya tidak tertutup

Membedong bayi dilakukan dengan tujuan membuat bayi merasa hangat, akan tetapi usahakan untuk tidak mengenakan bedong bayi hingga bagian leher ke atas.

Hal ini dilakukan agar gerak bayi saat tidur tidak terlalu banyak.

Selain itu, usahakan bagian ini tidak terlalu ketat hingga mengekang bayi dalam bergerak.

3. Perhatikan posisi tangan bayi saat dibedong

Umumnya, teknik membedong bayi dilakukan dengan tangan yang dimasukkan ke dalam bedongan bayi dengan ikatan yang kuat.

Padahal cara ini justru sangat tidak disarankan, karena mengekang tangan ke dalam bedong akan membuat bayi sulit bereksplorasi dengan tangannya.

Baca Juga: Cobalah! Ini 6 Cara Asyik Menata Kamar Anak yang Tepat dan Aman

Akan tetapi hal ini berbeda saat membedong bayi di masa setelah kelahiran, cukup letakkan bayi dalam kondisi terlentang dan kedua tangan dimasukkan ke dalam bedong.

Usahakan untuk tidak melilitkan bayi terlalu ketat dan juga tidak terlalu kendur.

4. Posisi kaki bayi tidak diluruskan

Umumnya saat membedong kaki bayi akan diluruskan dengan dalih hal ini akan membuat bentuk kaki menjadi lurus.

Padahal tindakan tersebut dapat membuat kaki bayi mengalami dislokasi bahkan cedera pada pinggul atau hip dysplasia. 

Sehingga dr. Andina menyarankan, saat membedong bayi, bagian kaki jangan diluruskan dan biarkan posisi natural normal bayi, yakni frog position atau seperti kodok. 

Baca Juga: Obat Nyamuk Bakar, Semprot, dan Lotion, Mana yang Paling Aman untuk Bayi?

5. Waktu untuk membedong bayi

Kebanyakan orang akan membedong bayi saat setelah mandi dan ingin menyusui.

Hal ini dilakukan agar bayi dapat merasa hangat dan kaki serta tangannya tidak bergerak ke mana-mana.

Menurut dr. Andina, momen yang tepat untuk membedong bayi adalah saat ia tertidur, sebab hal ini akan membuatnya merasa hangat dan kualitas tidurnya akan lebih baik.

Saat tertidur ini juga diperbolehkan membedong bayi hingga bagian tangan dimasukkan.

Di pasaran terdapat beragam pilihan bedong bayi, namun sebagai orang tua perlu untuk lebih selektif dalam memberikan bedong yang aman dan nyaman untuk si kecil.

Sebagai gerai penyedia kebutuhan orangtua dan anak, Mothercare menghadirkan produk berkualitas dan bermanfaat untuk pelanggan setianya.

Baca Juga: Kini Tak Lagi Bingung Pilih Baju untuk Si Kecil, Ketahui 8 Hal Ini Sebelum Membelinya

Setelah melakukan survey kepada pelanggan Mothercare Indonesia, didapati bahwa banyak sekali ibu yang menginginkan dan menyukai produk Love To Dream™.

Melihat inovasi dan kegunaan yang dimiliki oleh Love To Dream™, Mothercare Indonesia pun akhirnya membawa produk ini masuk ke Indonesia guna menjawab kebutuhan orangtua yang ingin memberikan kenyamanan bagi buah hatinya saat tertidur.

Hana Krawchuk adalah seorang ibu yang berhasil menciptakan Love To Dream™, bedong yang aman untuk bayi.

Berbekal pengalaman mendapati anaknya tidak bisa tidur nyenyak selama 18 bulan, Hana berhasil menciptakan Love To Dream™, bedong yang menyesuaikan dengan postur tubuh bayi dan kebiasaan bayi yang senang mengangkat tangannya ketika tidur.

Baca Juga: Pertama Bawa Anak Naik Pesawat? Ini Cara Mudah Supaya Telinga si Kecil Tak Sakit

Selain itu, bedong Love To Dream™ juga memungkinkan bayi tidur dalam posisi yang lebih alami yaitu dengan tangan terangkat, sehingga mereka lebih merasa tenang dan tidur lebih lama.

Bahkan bedong yang baru diluncurkan pada Selasa, (30/3/2021) ini juga didesain khusus menyesuaikan dengan cuaca di Indonesia sebagai negara tropis.

Terdapat 2 varian produk yaitu 1.0 TOG yang cocok untuk semua cuaca dan khusus negara tropis dan panas seperti Indonesia sangat cocok menggunakan 0.2 TOG yang bahannya sangat ringan.

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria