Dipilih Menjadi Pemimpin? Cobalah Saran Ini untuk Membuat Tim Lebih Baik

Shenny Fierdha - Kamis, 1 April 2021
Confident female professional discussing in board room. Group of business colleagues planning together in meeting.
Confident female professional discussing in board room. Group of business colleagues planning together in meeting. alvarez

Parapuan.co - Ada kalanya pekerja perempuan diragukan kemampuannya di tempat kerja, baik oleh sesama rekan kerja atau bahkan oleh perempuan itu sendiri.

Ini diakui oleh Asisten Wakil Presiden Divisi Engineering Technology Bukalapak, Wijayawati “Wiwi” Yip, dalam konferensi pers virtual yang digelar oleh perusahaan e-commerce Bukalapak, Rabu (31/3/2021).

Konferensi pers tersebut bertajuk #PerempuanBisa: Bagaimana Jadi Pribadi yang Asertif dan Menghadapi Tantangan dalam Membangun Karir via aplikasi konferensi video Zoom.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Shopee Resmikan Pembangunan Pompa Air

“Ini saya alami pribadi. Jadi, tahun lalu (2020), saya mendapat promosi untuk mengurus tim lain dan saya sempat takut, ‘Apakah saya bisa memimpin tim yang orangnya sudah pintar-pintar?’, " ujar Wiwi dalam konferensi pers bertajuk #PerempuanBisa: Bagaimana Jadi Pribadi yang Asertif dan Menghadapi Tantangan dalam Membangun Karir via Zoom oleh Bukalapak, Rabu (31/3/2021)

Tak hanya Wiwi sendiri yang meragukan kemampuannya memimpin, sebab ada pula sejumlah rekan kerja lain yang meragukan dirinya.

“Saya terkadang merasa dinilai kurang mampu dalam pekerjaan itu karena saya perempuan, sudah menjadi istri dan punya anak,” tutur Wiwi.

Namun, lanjutnya, dia menepis semua keraguan orang lain dan dirinya sendiri dan mulai menyemangati diri bahwa dia dapat memimpin dengan baik.

Lima Langkah Memimpin Tim oleh Wiwi

Untuk melakukannya, dia menerapkan lima langkah.

“Pertama, saya identifikasi dulu saya kekurangan dan kelebihannya apa,” ucap Wiwi.

Dia menjelaskan bahwa langkah pertama ini penting agar individu tak hanya terfokus pada kekurangan diri tapi juga mengakui keunggulan dirinya.

“Kedua, saya luangkan waktu untuk belajar hal terkait pekerjaan tim yang akan saya pimpin itu,” kata Wiwi.

Baca Juga: Terbukti! Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Jika dia mengalami kendala saat proses belajar tersebut, ada hal yang tidak dia pahami, dia tak ragu untuk bertanya kepada rekan kerja lainnya.

“Ketiga, saya bertanya kepada orang, mencari teman untuk saling bertanya dan bekerja sama,” ujar Wiwi.

Dengan begitu, dia bisa mendapat teman untuk saling bertukar pertanyaan dan informasi mengenai pekerjaan dan tim yang dia pimpin.

“Keempat, saya melakukan apa yang disebut fake it until you make it (berpura-pura sampai benar-benar bisa),” tutur Wiwi.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa untuk menutupi rasa tidak percaya dirinya dalam memimpin tim, Wiwi menampilkan sikap seolah dia percaya diri di depan timnya.

Selain itu, dia terus bersikap positif dalam bekerja agar bisa memimpin tim dengan baik.

Semua langkah yang dilakukan Wiwi berbuah manis dan akhirnya dia berhasil memimpin tim dengan baik, bahkan sampai menduduki posisi prestisius seperti sekarang.

“Semua langkah itu membuat kita jadi tahu how to deliver things better (bagaimana caranya agar bisa bekerja dengan lebih baik).

Dan mengubah diri kita yang awalnya tidak percaya diri kemudian jadi percaya dengan kemampuan diri,” terang Wiwi.

Baca Juga: 5 Karakter Seseorang Penyuka Warna Hitam, Salah Satunya Percaya Diri!

Adapun langkah terakhir tak lepas dari menunjukkan apresiasi dirinya sebagai pemimpin kepada timnya tersebut yang sukses mencapai target di bawah kepemimpinannya.

“Langkah kelima adalah celebration (perayaan). Tim itu butuh dirayakan, diapresiasi, oleh kita. Mereka mau dihargai,” pungkas Wiwi.(*)