Sukses Itu Ibarat Mendaki Gunung Everest
Masih menyangkut pentingnya sikap asertif bagi perempuan agar dapat mengembangkan karier, Fifin menilai bahwa perempuan pun harus lebih banyak menggunakan logika dibanding perasaan.
“Harus lebih banyak memakai logika dengan memikirkan hasil pekerjaan yang kita ingin capai.
Bukan berarti menyakiti perasaan orang, karena untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, kita harus lebih asertif,” terang Fifin.
Meskipun, Fifin tidak menyangkal bahwa hidup memang susah dan butuh perjuangan agar bisa mencapai sukses.
Baca Juga: Personal Branding: Arti, Manfaat, dan Contohnya untuk Pengembangan Karier
Sukses itu sendiri kembali ke individu masing-masing; apakah mau bersusah-payah demi mendapat hasil yang diinginkan atau tidak.
Dia mengumpamakan sukses itu seperti mendaki Gunung Everest di Nepal demi menaklukkan puncaknya.
“Ibarat naik Gunung Everest. Kita mau ke puncaknya tapi lelah, istirahat sebentar, (kadang) tergelincir dan jatuh, tapi akhirnya kita sampai atas,” ucap Fifin.
Namun, sambungnya, bisa juga orang memilih untuk tidak ikut mendaki gunung tertinggi dunia tersebut dan memilih gunung lain yang lebih mudah untuk ditaklukkan.
“Kalau mau jalan santai (di gunung lain yang lebih mudah, red.), silakan.
Tapi, jangan iri ketika melihat teman-teman kita berhasil mencapai puncak Everest dan melambai kepada kita dari atas,” pungkas Fifin. (*)