Apa Itu People Pleaser? Pahami Pengertian dan 5 Penyebabnya Berikut!

Shenny Fierdha - Minggu, 4 April 2021
Ilustrasi people pleaser
Ilustrasi people pleaser Photo by Alexander Suhorucov from Pexels

Parapuan.co -Kawan Puan pernahkah kamu mendengar istilah people pleaser dalam kehidupan sehari-hari? 

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, people pleaser berarti orang yang menyenangkan orang lain.

Terdengar bagus, kan? Namun belum tentu demikian, lo!

Situs Psychology Today mengartikan people pleasing sebagai kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk terus menyenangkan orang lain apapun caranya.

Baca Juga: Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya

Akibatnya, orang yang melakukan people pleasing, yang disebut sebagai people pleaser, jadi dapat dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Diberitakan Kompas.com, beberapa ciri people pleaser yakni sering merendahkan diri sendiri, sulit menolak permintaan orang, dan sering meminta maaf walau belum tentu salah.

Sesungguhnya, apa yang membuat individu menjadi seorang people pleaser?

Simak penjelasan berikut, seperti dilansir dari situs konsultasi psikologis Anchortherapy.org.

1. Ingin menghindari konflik

Salah satu penyebab seseorang menjadi people pleaser adalah untuk menghindari konflik dengan orang lain.

Jadi, daripada menyuarakan ketidaksetujuan kepada orang lain yang kemudian dapat berujung konflik, ia lebih memilih untuk menuruti apa yang orang lain inginkan.

Akibatnya, ia jadi sering merasa kesal dan tidak puas dengan orang-orang tersebut.

Padahal, mengungkapkan opini yang berbeda adalah hal wajar dalam kehidupan sehari-hari dan melatih kita untuk berani bicara lo, Kawan Puan!

Baca Juga: Belajar dari Meghan Markle, Begini Cara Hadapi Konflik dengan Saudari

2. Takut penolakan

Karena takut mendapat penolakan dari lingkungan sekitarnya, individu sebisa mungkin menuruti dan menyenangkan orang-orang di sekelilingnya supaya diterima dengan baik.

Akibatnya, mereka jadi mati-matian menyenangkan orang lain dengan mengorbankan perasaan dan kesehatan diri sendiri.

Misal, individu jadi rela bekerja lembur tiap hari untuk menyenangkan bosnya dan supaya tidak dipecat.

Atau, bisa juga individu berusaha sekeras mungkin untuk menyenangkan pasangannya yang sedang marah karena takut hubungan mereka berakhir.

Padahal, dengan melakukan semua itu, bos maupun pasangannya belum tentu membalas perbuatan individu tersebut.

Hal ini tentu menyakitkan sebab membuat segala jerih-payah yang dilakukan oleh individu seolah tak dihargai.

3. Mengharap orang lain juga bersikap baik

People pleaser berusaha menyenangkan orang lain dengan harapan bahwa orang tersebut suatu saat akan menyenangkan dirinya pula.

Sayangnya, tidak selalu demikian.

Maksudnya, jika seseorang bersikap baik kepada orang lain, belum tentu orang tersebut akan bersikap baik pula ke kita.

Ini karena ia tidak bisa mengendalikan ucapan maupun perbuatan orang lain.

Orang lain bisa berbicara atau berbuat apapun yang mereka mau, entah itu baik atau buruk.

Akibatnya, people pleaser akan merasa semakin tidak puas dengan orang-orang di sekitarnya jika dia diperlakukan dengan buruk, meski dia sudah bersikap baik.

Baca Juga: Saat Pasangan Mendiamkanmu, Hindari Melakukan Hal-Hal Ini Kawan Puan!

4. Menghindari rasa bersalah jika menolak orang lain

Salah satu ciri people pleaser, seperti yang tadi telah disebutkan, adalah sulit menolak ajakan atau permintaan orang lain.

Ini karena people pleaser akan merasa bersalah jika harus menolak ajakan atau permintaan tersebut.

Demi menghindari rasa bersalah ini, mereka akhirnya mengiyakan semua ajakan atau permintaan dari orang-orang di sekitarnya meski mereka mereka sendiri tidak mau.

Padahal, adalah penting dan wajar untuk menetapkan batasan dengan orang lain.

Dengan menolak ajakan atau permintaan orang lain, ia menunjukkan kalau ia tidak suka atau tidak setuju, sehingga orang berhenti memaksakan kehendaknya kepada kita.

5. Ingin menunjukkan sifat penyayang

People pleaser umumnya memiliki sifat penyayang dan empatik terhadap lingkungan sekitarnya.

Mereka betul-betul peduli dengan orang-orang di sekitarnya sehingga ingin terus menyenangkan orang lain.

Imbasnya, people pleaser jadi terlalu sibuk mengurus orang lain dan menyenangkan setiap orang dalam hidupnya, sampai-sampai diri people pleaser sendiri kurang terurus.

Mereka jadi kurang tidur, kurang istirahat, karena waktu mereka dipakai untuk menyenangkan orang lain.

Baca Juga: Tak Sekadar Ucapan 'Aku Sayang Kamu', Ini Makna Bahasa Cinta

Sifat penyayang memang baik karena ini menunjukkan seseorang peduli terhadap sesama, tapi jika berlebihan justru kita yang dirugikan.

Sebaiknya, jika ia mengurus dan menyenangkan orang lain serta diri kita sendiri, jangan berat sebelah.

Semoga artikel ini memberikan gambaran kepada Kawan Puan mengenai penyebab seseorang menjadi people pleaser! (*)

 

Sumber: Kompas.com,psychologytoday.com,anchortherapy.org
Penulis:
Editor: Arintya